Banjir Bandang di Puncak, Pemkab Bogor Minta BIG Cek Konstruksi Tanah

Banjir Bandang di Puncak, Pemkab Bogor Minta BIG Cek Konstruksi Tanah

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Selasa, 19 Jan 2021 17:14 WIB
Bogor -

Banjir bandang menerjang kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan berkoordinasi dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk melihat kondisi tanah di sekitar permukiman.

"Ya ini kami akan manggil dari BIG untuk melihat dari konstruksi tanah. Apakah masih ada pergerakan berbahaya, nanti kami akan minta masukan dari mereka. Mungkin nanti sehari ini atau besok untuk mengkaji tanah ini," ujar Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).

Iwan menjelaskan, Pemkab Bogor juga akan berkoordinasi dengan BMKG agar bisa memprediksi curah hujan di kawasan sekitar banjir bandang. Hal ini, menurut dia, dilakukan agar diketahui permukiman warga masih aman ditempati atau tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah warga yang terkena dampak banjir bandang, sambung Iwan, adalah permukiman di bawah kewenangan PTPN.

"Yang saya tahu (wilayah terdampak banjir bandang) ini adalah permukiman yang dari zaman Belanda sudah ada untuk karyawan PTPN. Jadi pemerintah daerah untuk permukiman ini tidak ada, bukan kewenangan pemerintah daerah. Tapi ini internal dari PTPN VIII yang dari turun temurun, sudah berpuluh-puluh tahun sudah ada di sini," ucap Iwan.

ADVERTISEMENT

"Mungkin baru hari ini, ada bencana banjir atau longsor di sini. Kalau ini dianggap berbahaya, kami akan minta PTPN untuk merelokasi tempat yang lebih aman," sebutnya.

Lanjutnya, ratusan warga terkait banjir bandang sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Warga diungsikan ke beberapa titik.

Iwan mengatakan warga diungsikan ke beberapa titik agar tidak terjadi kerumunan. Pemkab Bogor pun, lanjutnya, sudah memberikan bantuan logistik ke warga terdampak banjir bandang.

"Tadi saya diskusi dengan manajemen dari PTPN, kami ingin, memang ini bencana di luar dugaan tapi tetap kami ingin protokol COVID diberlakukan di sini. Jadi di-clear-kan mana yang memang mengungsi, mana yang memang menonton, atau yang lain. Jadi kami ingin warga terselamatkan dari 2, dari bencana dan bencana COVID," tandas Iwan.

Sebelumnya diberitakan, banjir bandang menerjang Kampung Gunung Mas, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (19/1). Akibat kejadian tersebut sebanyak tujuh bangunan rusak dan 900 jiwa mengungsi di tiga titik pengungsian.

"Warga di sekitar Gunung Mas yang kita ungsikan sekitar 900 jiwa, 400-an KK (kepala keluarga). Sementara warga diungsikan di tiga titik, antara lain di wisma Gunung Mas dan Kampung Rawa Belong," kata Kades Tugu Selatan M Eko saat ditemui di lokasi banjir bandang, Selasa (19/1).

Selain itu, lanjut Eko, banjir bandang merusak tujuh bangunan rumah dan warung milik warga di Kampung Gunung Mas yang lokasinya berada di sekitar aliran Sungai Cisampay. "Bangunan sementara yang terdampak itu ada tujuh bangunan, warung yang terbawa arus, namun belum teridentifikasi milik siapa. Namun sementara ada tujuh bangunan yang rusak," tutur Eko.

(sab/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads