Rumah Sakit Lapangan (RSL) di Kota Bogor resmi beroperasi mulai hari ini. Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan RS tersebut diperuntukkan bagi sebagian besar pasien warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif dengan gejala ringan dan yang memiliki komorbid (penyakit penyerta).
"Terkait kapasitas, komposisi Rumah Sakit Lapangan COVID-19 Kota Bogor, 70 persen diperuntukkan bagi pasien COVID-19 asal Kota Bogor dan sisanya bagi yang sangat membutuhkan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/1/2021).
Bima menyampaikan lonjakan kasus COVID-19 yang terus meningkat membuat kondisi saat ini darurat. Oleh karenanya, RSL yang semula Kantor Diaspora tersebut difungsikan untuk merawat pasien positif COVID-19 yang tidak tertampung di rumah sakit rujukan di Kota Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ditanya seberapa darurat, sangat darurat. Saya harus katakan hal itu kepada warga Kota Bogor. Dan hari ini adalah ikhtiar kita untuk semaksimal mungkin dalam upaya menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa manusia di Kota Bogor," jelasnya.
Lebih lanjut, Bima meminta kepada pengelola Rumah Sakit Lapangan COVID-19 Kota Bogor, agar menekankan protokol kesehatan termasuk perlindungan terhadap tenaga kesehatan agar menjadi prioritas utama. Hal lainnya adalah sosialisasi sistem yang ada di Rumah Sakit Lapangan COVID-19 Kota Bogor.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menghadiri secara virtual mengapresiasi kehadiran RS Lapangan khusus pasien Corona tersebut. Menurutnya, di situasi kritis seperti saat ini semua pihak harus berinisiatif dalam penanganan.
"Menghadapi situasi akibat COVID-19 kita harus berinisiatif terhadap kondisi-kondisi yang ada, karena seringkali serba baru," kata Kang Emil sapaan akrabnya.
Menurut Kang Emil, pada awal tahun 2021 ada dua hal yang mengemuka yakni ketersediaan ruang isolasi semakin terbatas dan vaksin sudah hadir. Beberapa hal diingatkan Kang Emil, di antaranya pasien COVID-19 dengan sedang dan berat bisa dirawat di Rumah Sakit.
"Seiring waktu, mudah-mudahan, tahun 2021 adalah tahun pulih pandemi dengan adanya vaksin dan juga pulih ekonomi. Jaga diri, keluarga dan negara dengan disiplin karena hanya itu kuncinya," harapnya.
Sementara, Kepala Pusdiklat PB BNPB, Berton Panjaitan menjelaskan Satgas COVID-19 Nasional membuat struktur baru, yakni bidang perlindungan tenaga kesehatan. Kepada Pemda, ia berharap membuat hal serupa untuk menjaga dan membuat perlindungan khusus kepada tenaga kesehatan. Disamping itu ada tantangan yang perlu dihadapi berupa turunnya persepsi masyarakat atas besarnya resiko penularan COVID-19.
"Oktober 2020, pemakaian masker ada di angka 84,77% dan pada Desember 2020 turun menjadi 55,02%. Jaga jarak 69,0% turun menjadi 39,51%. Dampaknya angka penularan dan kematian meningkat tajam di akhir tahun Demikian juga kematian dokter dari 24 orang pada Oktober menjadi 52 orang pada Desember," jelasnya.
Sebagai informasi, Rumah Sakit Lapangan COVID-19 Kota Bogor diresmikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diwakili Kepala Pusdiklat PB BNPB, Berton Panjaitan dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Peresmian dilaksanakan di Halaman Parkir RSL COVID-19 Kota Bogor, yang sebelumnya adalah Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor di Jalan Kesehatan, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Peresmian juga dihadiri beberapa undangan dan diakhiri dengan pengecekan langsung oleh Wali Kota Bogor Bima Arya, perwakilan BNPB, DPRD Provinsi Jawa Barat dan didampingi Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan pihak terkait.
(akn/ega)