BNBP melaporkan perkembangan terbaru kondisi Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), yang menjadi dampak gempa. Kondisi listrik di kedua kabupaten itu kini sebagian sudah menyala, begitu juga dengan jaringan komunikasi.
Di Kabupaten Majene tercatat 415 rumah berdampak. Ada tiga titik yang terjadi tanah longsor.
"Ada beberapa titik longsor yang terjadi di Majene. Tanah longsor terjadi di tiga titik sepanjang Jalan Poros Majene Mamuju. Akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan, ada sekitar 415 rumah rusak dalam proses pendataan, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danlamil rusak berat, jaringan listrik sebagian sudah menyala, komunikasi seluler sebagian sudah stabil sebagian belum," kata Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers di BNPB, Sabtu (16/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di Kabupaten Mamuju, jumlah rumah terdampak masih dalam proses pendataan. Beberapa bangunan kantor gubernur hingga puskesmas juga ada yang rusak.
"Kemudian di Mamuju, Hotel Maleo rusak berat, kantor Gubernur Sulbar rusak berat, rumah warga rusak dalam proses pendataan Rumah Sakit Mitra Manakarra roboh, rusak berat. Satu unit minimarket rusak berat, jaringan listrik sebagian sudah mulai dinyalakan kemudian. Jembatan Kuning di Papalang, Mamuju, rusak. Pelabuhan Mamuju rusak, RSUD Mamuju rusak. Komunikasi masih dalam proses dibenahi," ujar Raditya.
Kapusdalops BNPB Bambang Surya Putra menambahkan saat ini kondisi listrik sudah 59 persen menyala. Dia menyebut pihak PLN masih melakukan perbaikan pada jaringan distribusi.
"Saat ini sudah 59 persen yang sudah hidup. Jadi mohon dapat dipahami. Berdasarkan informasi PLN, jaringan tinggi aman, tidak ada yang terkendala. Yang terkendala itu jaringan distribusi. Yang fokus dikerjakan itu jaringan distribusi untuk bisa menghidupkan seluruh listrik di rumah yang tidak terdampak signifikan," ujarnya.
(eva/idh)