Survei MarkPlus: Masyarakat Nilai Pelayanan Bareskrim Polri Baik

Survei MarkPlus: Masyarakat Nilai Pelayanan Bareskrim Polri Baik

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 15 Jan 2021 16:57 WIB
Konferensi pers update proses tingkat kepuasan dan persepsi Bareskrim oleh Markplus via Zoom Meeting
Foto: Konferensi Pers MarkPlus Inc terkait Bareskrim Polri (Screenshot Zoom Meeting)
Jakarta -

Lembaga survei MarkPlus Inc melakukan survei terhadap pelayanan publik oleh Bareskrim Polri selama dua tahun terakhir. Hasilnya, pelayanan Bareskrim Polri masuk kategori baik.

"Tujuannya supaya masyarakat tahu bagaimana survei independen kita terhadap Bareskrim Polri yang banyak dibicarakan orang. Ini masukan bagi Bareskrim Polri sendiri, supaya ada perbaikan di Bareskrim sendiri," kata Founder and Chairman MarkPlus Inc, Hermawan Kartajaya dalam Zoom Meeting 'Konferensi Pers Survei Kepuasan Publik Terhadap Bareskrim Polri', Jumat (15/1/2021).

Survei ini dilakukan terhadap 351 responden via wawancara telepon pada 19 November sampai dengan 3 Desember 2020. Metode survei sendiri adalah Computer Assisted Telephone Interview (CATI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Survei kepuasan pengguna layanan Bareskrim Polri dibagi menjadi tiga aspek, layanan, SDM, sarana/ prasarana," kata Deputi Chairman MarkPlus Inc, Taufik.

Taufik menuturkan respondennya berasal dari seluruh wilayah di Indonesia. 80 Persen pria dan 20 persen wanita.

ADVERTISEMENT

54 Persen responden masuk kelompok usia 41-55 tahun, 42 persen dari kelompok usia 26/40 tahun dan kelompok terakhir kelompok usia 18-25 tahun. Margin of error survey ini 5,23%

Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan MarkPlus Inc kepada responden antara lain: penilaian umum tentang Bareskrim Polri, tahapan pelayanan di Bareskrim, kemampuan dan keterampilan, kesopanan dan keramahtamahan dan sarana/ prasarana pendukung pelayanan. MarkPlus menggunakan skala penilaian 1 sampai 6.

"Penilaian secara umum 4,80; penilaian kemudahan prosedur pelayanan 4,72; penilaian kesesuaian waktu pelayanan 4,59; penilaian kompetisi SDM dalam pelayanan 4,96; penilaian sikap/perilaku SDM dalam pelayanan 5,12; penilaian sarana/prasarana pendukung layanan 4,88. Mean score 4,85," papar Taufik.

Ditambahkan keterangan, skala 1 berarti sangat buruk. Skala 2 buruk, skala 3 agak baik, skala 4 cukup baik, skala 5 baik dan skala 6 sangat baik.

Taufik menjelaskan 351 responden merupakan orang yang pernah memiliki pengalaman dengan pelayanan publik Bareskrim.

Konferensi pers update proses tingkat kepuasan dan persepsi Bareskrim oleh Markplus via Zoom MeetingFoto: Konferensi pers update proses tingkat kepuasan dan persepsi Bareskrim oleh MarkPlus via Zoom Meeting (Screenshot Zoom Meeting)

Di sisi lain, MarkPlus Inc juga mengadakan survei dengan metode online terhadap 1.502 responden. Namun survei kedua adalah soal pandangan atau persepsi masyarakat tentang Bareskrim, di mana responden bukan yang pernah bersinggungan dengan pelayanan Bareskrim.

Waktu pengambilan data sama seperti saat survei kepuasan pengguna layanan Bareskrim. Dalam survei ini, didapati margin of error 2,13%.

"Pada persepsi, tidak ada yang nilainya di atas 4. Ini nantinya jadi PR (pekerjaan rumah) untuk perbaikan layanan Bareskrim di masa depan," ucap Taufik.

Responden, jelas Taufik, merupakan 501 orang generasi X (usia 41-55 tahun), 502 orang generasi Y (usia 26-40 tahun), dan 499 generasi Z (usia 18-25 tahun). MarkPlus Inc melontarkan pertanyaan kepada responden antara lain: persepsi secara umum, dari segi budaya pelaksanaan, humanisme, pemanfaatan media untuk pemberitaan dan tingkat kepercayaan masyarakat atas kinerja polisi yang diberitakan media.

"Penilaian kami bagi tiga aspek: kinerja, budaya, komunikasi. Untuk aspek kinerja, kinerja pelayanan mendapat skor 3,96. Aspek budaya, budaya pelaksanaan 3,35 dan humanisme personel 3,63. Aspek komunikasi, penggunaan media konvensional 3,89, penggunaan media sosial 3,90, kepercayaan terhadap media 3,74," papar Taufik.

"Mean score 3,75," sambung dia.

Deputi Chairman MarkPlus lainnya, Jacky Mussry menjelaskan analisisnya di mana diduga komunikasi publik Bareskrim kurang efektif sehingga persepsi responden tak sebaik pengalaman responden.

"Di sini kita menduga apa yang sudah di-plan Bareskrim itu sudah dituangkan dalam satu eksekusi, action yang baik dan sudah memberikan hasil, artinya on the track. Persepsinya masih di bawah realitinya, perlu peningkatkan komunikasi, men-disclose apa yang terjadi, dikerjakan di Bareskrim ini," tutur Jacky.

"Salah satu rekomendasi kita, bagaimana memperbaiki komunikasi, termasuk budaya di Bareskrim. Masalahnya orang menganggap persepsi adalah realiti, kalau dibiarkan persepsi nanti dianggap suatu kebenaran," ungkap Jacky.

Halaman 2 dari 2
(aud/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads