Banjir bandang masih merendam wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel), termasuk lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan). Akibatnya, tahanan pun mulai dievakuasi.
"Hari ini debit air masih belum surut hingga mencapai pinggang orang dewasa," ujar Kepala Rutan II-B Barabai, Gusti Iskandarsyah, dalam keterangan yang disampaikan Kabag Humas Ditjen Pemasyarakatan (Pas) Kemenkum HAM Rika Aprianti, Jumat (15/1/2021).
![]() |
"Blok hunian sudah digenangi air, maka langkah evakuasi warga binaan pemasyarakatan harus dilakukan sejak Kamis sore dengan alasan kemanusiaan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rutan II-B Barabai yang terletak di Kabupaten Hulu Sungai Tengah disebut terdampak paling parah dari banjir ini. Akses jalan protokol juga disebut masih terendam banjir.
Gusti mengatakan evakuasi dilakukan terhadap 56 tahanan yang terdiri atas tahanan perempuan dan kelompok rentan. Sementara itu, Rika mengatakan lokasi lain yang terdampak banjir adalah Lapas Banjarmasin, Balai Pemasyarakatan Banjarmasin, dan Kantor Wilayah Kemenkum HAM Kalsel.
Pada Rabu, 13 Januari, Polda Kalsel mengerahkan tim untuk mengevakuasi masyarakat yang terdampak bencana banjir di Kabupaten Banjar dan Tanah Laut (Tala). Ada tujuh kecamatan yang masih terendam banjir saat itu.
![]() |
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Mochamad Rifa'i mengatakan, untuk wilayah hukum Polres Banjar, tim yang dikerahkan beranggotakan Tim SAR Polres Banjar, TNI, Basarnas, dan stakeholder lainnya. Tim memberikan bantuan kepada para korban banjir dan mengamankan harta benda berharga milik warga.
"Ketujuh kecamatan tersebut ialah Kecamatan Pengaron, Kecamatan, Astambul, Kecamatan Martapura Kota, Kecamatan Martapura Timur, Kecamatan Martapura Barat, Kecamatan Intan, dan Kecamatan Sungai Tabuk," kata Rifa'i dalam keterangannya, Rabu (13/1/2021).
(dhn/jbr)