Pemprov DKI: 34% Kapasitas RS di Jakarta Terisi Pasien COVID-19, 13 RSUD Penuh

Pemprov DKI: 34% Kapasitas RS di Jakarta Terisi Pasien COVID-19, 13 RSUD Penuh

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 15 Jan 2021 14:35 WIB
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti
Kadinkes DKI Jakarta, Widyastuti (Foto: Ilman/detikcom)
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 34 persen dari total kapasitas rumah sakit di DKI Jakarta telah diisi oleh pasien COVID-19. Tak hanya itu, 13 RSUD di Jakarta juga dilaporkan sudah penuh untuk pasien COVID-19.

"Jadi kita pengen tunjukkan bahwa kami sudah 34 persen kapasitas tempat tidur di DKI sudah untuk Covid. Kita tahu bahwa 13 RSUD kita sudah full untuk Covid artinya jumlah tempat tidurnya sudah, saya akan dedikasikan untuk Covid semua," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/1/2021).

Widyastuti menyatakan pihaknya terus mengupayakan penangan pandemi virus Corona di DKI Jakarta secara menyeluruh. Salah satunya, menambah kapasitas ruangan isolasi mandiri bagi warga yang terpapar COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah melalui penyiapan hotel untuk tempat tempat isolasi terkendali yang kita koordinasi pemerintah juga ada beberapa hotel yang sudah secara mandiri. Kita tahu warga DKI sangat heterogen mulai dari high class sampai yang perlu kita bantu, kita siapkan pilihannya, silahkan warga memilih," terangnya.

Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta kini tengah mempersiapkan penambahan rumah sakit rujukan COVID-19 hasil kolaborasi BUMN dan swasta. Nantinya, manajemen maupun operasional rumah sakit akan diatur oleh ketiga unsur.

ADVERTISEMENT

"Terakhir pak gubernur bersama pak menteri kita kolaborasi pemodelan baru kerjasama RS swasta yang baru dibentuk bersama dengan RS BUMN kita kolaborasikan dengan penguatan regulasi dari kita. jadi antara pemerintah, swasta, BUMN bekerja dalam satu RS, sarana disiapkan oleh swasta, SDM dan manajerialnya disiapkan BUMN dan penyiapan regulasi dan penyiapan informasi dari pemerintah. kalau ini sukses kita coba replikasi di RS lain," ungkapnya.

"Saat ini baru satu RS Ukrida kalau nanti sukses tentu kami replikasi di RS lain yang mungkin butuh pendampingan," sambungnya.

Simak video 'Ada 21 Tokoh Akan Divaksin di Balai Kota DKI Pagi Ini':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Widyastuti menegaskan bahwa semua upaya ini tak akan berarti tanpa partisipasi dari masyarakat dalam memberantas virus Corona. Untuk itu, ia mengingatkan agar masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Tentu sekali lagi seberapa banyak pun jumlah yang kita siapkan tanpa dibarengi intervensi yang kuat dan penyadaran bahwa selalu menjaga prokes dan intervensi dengan vaksinasi tentunya akan terus kita bantu. Tapi sekali lagi, sebanyak apapun tentu kalau kedisiplinan terhadap prokes nggak disiplin nanti akan menjadi sumber penularan baru," tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kapasitas rumah sakit yang menangani pasien virus Corona (COVID-19) di Jakarta semakin tipis. Salah satu faktor penyebabnya adalah banyak pasien COVID-19 yang berasal dari luar DKI Jakarta.

"Rumah sakit memang semakin menipis. Jakarta sebagai ibu kota ini kami juga menurut data 27-30 persen RS kami diisi warga non-Jakarta. Bodetabek kami layani," kata Riza di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2021).

Riza menjelaskan rumah sakit di Jakarta memang menerima semua pasien COVID-19 dari berbagai wilayah. Sebab, menurutnya, tidak boleh ada ego sektoral dalam penanganan COVID-19.

Dia pun memastikan Pemprov DKI terus berupaya menambah jumlah rumah sakit rujukan COVID-19. Saat ini, kata dia, sudah ada 101 rumah sakit yang digunakan untuk menangani pasien COVID-19.

Halaman 2 dari 2
(maa/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads