Gempa Majene berkekuatan magnitudo (M) 6,2 mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan fasilitas gedung hingga rusak parah. Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah bertindak cepat melakukan evakuasi korban.
"Utamakan penyelamatan dan pencarian korban serta menolong masyarakat yang terdampak serta kerahkan sumber daya daerah dan nasional guna penyelamatan korban," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).
Operasi tanggap darurat secara menyeluruh, menurut Puan, harus cepat dilakukan, antara lain penanganan kelompok rentan serta pendirian rumah sakit di lapangan hingga tempat pengungsian yang sesuai dengan protokol kesehatan guna antisipasi penyebaran penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Operasi tanggap darurat secara menyeluruh, penyelamatan para korban, penanganan terhadap kelompok rentan, pendirian RS lapangan, tempat pengungsian, dapur umum, serta mengantisipasi munculnya penyakit di tempat pengungsian," ujarnya.
Lebih lanjut Puan juga mengingatkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat mengantisipasi adanya bencana susulan, terutama di wilayah yang berisiko tinggi.
"Lakukan antisipasi dan perkuat upaya pencegahan penanggulangan bencana di setiap daerah, terutama di daerah yang berkategori risiko tinggi bencana, agar dampak bencana dapat diminimalisasi demi melindungi masyarakat dan meminimalisasi kerugian dan kerusakan jika suatu hari bencana terjadi," ujarnya.
Tonton video 'Rentetan Gedung Ambruk di Sulbar, Ada Anak Kecil Terjebak Reruntuhan':
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Diketahui, gempa Sulbar ini terjadi pada dini hari. Berdasarkan catatan BNPB hingga pukul 11.10 WIB, korban jiwa Kabupaten Majene 8 orang meninggal dunia, 637 orang mengalami luka-luka, dan 15 ribu orang mengungsi.
Gempa ini juga menghancurkan sejumlah bangunan. Kerugian materi Kabupaten Mamuju yakni Hotel Maleo (rusak berat), kantor Gubernur Sulbar (rusak berat), rumah warga rusak (masih pendataan), RSUD Mamuju (rusak berat), 1 minimarket (rusak berat), jaringan listrik padam, komunikasi selular terputus-putus/tidak stabil.
Sedangkan di Kabupaten Majene terjadi longsor tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), 300 unit rumah rusak (masih pendataan), 1 unit puskesmas (rusak berat), 1 kantor Danramil Malunda (rusak berat), jaringan listrik padam, komunikasi selular terputus-putus/tidak stabil.
Saat ini BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju, dan Kabupaten Polewali Mandar melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian. BPBD setempat berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas, relawan, dan instansi terkait lainnya dalam penanggulangan gempa di Majene.