PKB angkat bicara perihal pesan Habib Rizieq Shihab (HRS) yang mengajak untuk menghentikan kegaduhan dan membangun kedamaian. PKB menilai, jika ajakan menyetop kegaduhan dan membangun kedamaian itu adalah bentuk kesadaran Habib Rizieq, hal itu perlu direspons dengan baik.
"Kalau itu bentuk kesadaran Habib Rizieq untuk mengubah strategi dakwahnya, yaitu tetap melakukan revolusi akhlak dengan cara yang beretika, tentu suatu yang perlu direspons positif," kata Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB KH Maman Imanulhaq saat dihubungi, Kamis (14/1/2021).
Maman beralasan banyak pihak yang berharap Habib Rizieq menjadi figur yang membawa perdamaian dan toleransi setelah kembali dari Mekkah. Karena itu, jika pesan perdamaian itu benar, itu bisa menggugah siapapun untuk berhenti membuat onar dan kegaduhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena sesungguhnya dari awal kita berharap saat ia pulang dari Mekkah, ia akan menjadi figur yang lebih membawa nuansa damai, toleran, dan tetap tegas unutk melakukan amar ma'ruf nahi mungkar, sekali lagi kita berharap kesadaran itu adalah kesadaran yang akan menggugah siapa pun," ujarnya.
Maman juga berharap ke depannya demokrasi ini harus diisi dengan sesuatu yang tidak membuat kegaduhan, keonaran, atau kekerasan, kata dia, melainkan menciptakan rasa damai, aman, dan tenteram.
"Demokrasi ini harus diisi dengan sesuatu yang substansional, bukan kegaduhan, bukan keonaran, bukan kekerasan, bukan juga sesuatu yang membuat orang lain merasa ketakutan. Kita harus memuat rasa damai, tenteram, dan juga lebih maju dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara, stop intoleransi, stop radikalisme, dan kita menuju bangsa yang lebih maju," ujarnya.
Seperti diketahui, tersangka kasus penghasutan dan kerumunan Habib Rizieq Shihab tiba di rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri. Habib Rizieq sempat berpesan untuk membangun kedamaian.
"Alhamdulillah, santai saja. Setop kegaduhan, bangun kedamaian. Saya tetap komitmen revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak. Revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak," ujarnya.
(maa/zak)