Kisah anak durhaka datang dari 2 daerah yang berbeda. Seorang anak tega menganiaya ibundanya sendiri.
Kisah anak durhaka pertama datang dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Seorang pria bernama Hasbi (35) tega merampas kalung emas di leher ibunya sendiri, Tuo (62).
Peristiwa perampasan emas tersebut terjadi saat pelaku menemui korban di rumahnya di Kecamatan Sinjai Utara, Sinjai, Selasa (12/1/2021). Pelaku disebut sebelumnya meminta uang kepada ibunya karena butuh uang untuk bayar biaya gadai motor. Namun, karena tak diberi uang, pelaku merampas kalung emas yang sedang dipakai korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motif dia curi emasnya orang tuanya karena ada motornya dia gadaikan, mau dia tebus. Tapi tidak dikasih uang, jadi dia rampaslah kalung emasnya korban. Ada sebenarnya dikasi uang sama korban, cuma tidak cukup," kata KBO Reskrim Polres Sinjai Ipda Yantar Siji saat dihubungi, Kamis (14/1).
Emas yang dirampas pelaku senilai Rp 20 juta. Namun emas tersebut dijual oleh pelaku seharga Rp 8 juta. Pelaku kemudian ditangkap polisi keesokan harinya di Jalan KH Agus Salim, Sinjai, Rabu (13/1).
Kini Hasbi ditetapkan menjadi tersangka kasus pencurian dalam keluarga. Hasbi dijerat polisi dengan Pasal 362 dan Pasal 367 KUHP tentang Pencurian dalam Keluarga. Hasbi juga telah ditahan di Polres Sinjai.
"Sekarang sudah ditahan di Polres Sinjai," kata Kasubdit Ditreskrimum Polda Sulsel Kompol Suprianto kepada detikcom.
Kisah anak durhaka berikutnya datang dari Kota Samarinda. Seorang pria berinisial IS (26) di Samarinda, Kalimantan Timur, tega menghajar ibu kandungnya. Peristiwa itu terjadi karena IS tidak terima sang ibu menegur istrinya.
"Si anak ini kesal sama orang tuanya lantaran istrinya ditegur oleh sang ibu, dan membuat istrinya pergi ke rumah orang tuanya," ujar Ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM), Marno, Rabu (13/1).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Akibat aksi pelaku itu, bagian wajah korban berdarah. Korban mengalami luka robek di bagian pelipis mata.
Korban sempat berencana melaporkan masalah tersebut ke polisi. Namun urung dilakukan lantaran sang putra memiliki anak berumur 3 bulan.
"Awalnya ibunya ini mau membawa ke jalur hukum, tapi lantaran kasihan melihat kondisi IS yang memiliki anak yang masih berumur 3 bulan, ia mengurungkan niatnya," katanya.
![]() |
Keduanya pun kemudian berdamai. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut terulang, warga meminta pelaku mencari kontrakan dan tidak tinggal dengan ibunya.
"Kita buatkan kesepakatan, namun dengan syarat si anak harus mencari kontrakan sendiri agar peristiwa serupa tak terulang," kata Marno.