Evakuasi korban dan puing jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 sudah memasuki hari keenam. Rencananya, tim SAR gabungan bakal mengerahkan unit dan personel yang hampir sama. Namun pencarian lewat udara diperluas.
"Kita tetap melalui udara untuk deteksi atau pencarian. Karena ini sudah memasuki hari keenam, tentunya apabila ada bagian-bagian atau korban yang mungkin terbawa arus, tentu mungkin sudah cukup jauh. Oleh karena itu, lewat udara mungkin akan diperluas," ujar Direktur Operasi Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) Brigjen Rasman MS dalam jumpa pers di JICT II, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).
Rasman merinci alat utama (alut) yang diterjunkan ke lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Mulai 54 kapal hingga 13 alut udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adapun alut yang terlibat yang pertama alut laut masih sama seperti kemarin. Itu terdiri dari 54 kapal, dari seluruh instansi satuan TNI-Polri yang terlibat. Kemudian alut udara ada 13, kemudian alut laut dalam skala kecil seperti sea rider, RIB, jet ski, perahu karet itu sekitar 18. Saya pikir jumlah ini cukup," tuturnya.
Meski demikian, pencarian di bawah laut juga akan tetap ditekankan. Tercatat sebanyak 268 penyelam profesional akan menyelam ke lokasi. Alut laut pendeteksi bawah air juga dikerahkan untuk memaksimalkan pencarian black box kedua.
"Kemudian yang paling utama adalah pencarian lewat bawah permukaan. Pencarian ini dilakukan dengan penyelaman. Sampai saat ini penyelam yang terdata yang masuk ke lokasi hari ini adalah sebanyak 268 orang," terang Rasman.
"Kemudian kita juga masih punya alut laut yang mempunyai kemampuan sonar bawah air, deteksi bawah air yang mudah-mudahan kita akan memaksimalkan untuk khususnya di dalam pencarian bagian daripada kotak hitam CVR (cockpit voice recorder) yang mudah-mudahan kita berdoa bersama itu bisa ditemukan selain dari korban sendiri," sambungnya.
Selanjutnya, harapan soal cuaca: