Polri turut mengerahkan armadanya untuk membantu proses evakuasi penumpang dan pesawat Sriwijaya Air SJ182. Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Agus Andrianto juga meninjau langsung proses evakuasi penumpang dan pesawat Sriwijaya Air SJ182 siang tadi.
Peninjauan langsung yang dilakukan Agus dilakukan berdasarkan perintah Kapolri Jenderal Idham Azis. Agus ditemani jajarannya, salah satunya Kepala Korps Polisi Air dan Udara (Kakorpolairus) Baharkam Polri.
"Siang ini, saya bersama Kakorpolairud dan pejabat utama yang lain sedang melaksanakan perintah Bapak Kapolri untuk melakukan pengecekan bantuan Polri, untuk bergabung bersama Basarnas, TNI, dan pihak lainnya dalam rangka kegiatan SAR pesawat Sriwijaya Air SJ182," kata Agus melalui keterangan tertulis, Senin (11/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Agus menyampaikan ada 207 personel Polri yang dikerahkan untuk membantu evakuasi penumpang dan pesawat Sriwijaya Air SJ182. Polri juga mengerahkan 15 Kapal besar dan kecil yang digunakan tim gabungan di lokasi sekitar jatuhnya pesawat.
"Dalam kesempatan ini, Polri menurunkan sebanyak 207 personel dan 15 kapal, baik besar maupun kecil, dalam rangka mendukung upaya yang dilakukan Basarnas beserta TNI-AL dalam pelaksanaan SAR. Kegiatan ini akan dilaksanakan mengikuti komando dari Basarnas, sesuai dengan prosedur yang ada," ujarnya.
Sebelum meninjau ke Kapal Polisi (KP) Bisma, Agus beserta rombongan melakukan patroli udara di sekitar lokasi, yang diduga sebagai titik pesawat jatuh. Kapal Bisma merupakan posko induk bantuan SAR yang dikerahkan oleh Polri.
"Peninjauan langsung ke kapal patroli Bisma untuk memotivasi anggota Polri yang melaksanakan operasi kemanusiaan mendukung tugas Basarnas ini," imbuhnya.
Rombongan Baharkam Polri berangkat ke lokasi menggunakan helikopter Dauphin AS 36N3 Nomor Register P-3101. Helikopter berangkat dari Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB. Pesawat sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki tapi kehilangan ketinggian dalam waktu 1 menit. Empat menit setelah lepas landas, pesawat hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.
Pesawat dipastikan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, tepatnya di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang. Saat ini, proses SAR masih berlangsung.
(zak/zak)