Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Panglima TNI dan Budi Karya menaiki perahu karet berlambung padat (rigid inflatable boat) ke lokasi.
Pantauan detikcom di atas Kapal Jhon Lie, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021), Hadi dan Budi tampak mengenakan pelampung. Mereka kemudian turun dari tangga Kapal Jhon Lei menuju perahu karet yang telah disediakan di samping Kapal Jhon Lie.
Tak hanya Hadi dan Budi, Kepala Basarnas B Suryo dan Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono juga ikut dalam satu perahu. Mereka kemudian menuju titik koordinat diduga jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Titik koordinat diduga pada titik 05Β°57.857' selatan 106Β°34.568' timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, Hadi Tjahjanto mengatakan sinyal diduga dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 telah ditemukan. Kini tim penyelam dari Kopaska telah diterjunkan.
"Dari hasil pemantauan bahwa diduga kuat dan sesuai dengan koordinat yang diberikan dari kontak terakhir adanya sinyal dari pesawat tersebut dan segera diturunkan tim penyelam dari Kopaska," kata Hadi di JICT 2, Jakarta Utara, Minggu (10/1).
Hadi berharap informasi yang diterima itu tepat. Dia berharap proses evakuasi berjalan dengan lancar.
"Mudah-mudahan apa yang ditemukan dan diinformasikan oleh KRI Rigel memang tepat sesuai dengan perkiraan dan mudah-mudahan apa yang sudah kita ketahui ini segera kita tindak lanjuti semuanya akan kita koordinasikan terus di bawah pimpinan Kabasarnas untuk melaksanakan evakuasi korban SJ182," ujar dia.
"TNI mengerahkan pesawat udara, termasuk kapal, dan bekerja sama dengan stakeholder lainnya untuk bahu membahu mendukung tugas dari Basarnas untuk melaksanakan evakuasi korban SJ182," sambung dia.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Situs FlightRadar24 menyebut pesawat itu kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit.
Budi Karya Sumadi menyebut ada 50 penumpang dan 12 orang kru di dalam pesawat tersebut. Di antaranya 3 orang masih bayi.
"Total penumpang 50 orang bersama 12 kru yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi," kata Budi Karya dalam jumpa pers yang disiarkan via Zoom, Sabtu (9/1/2021) malam.
Lokasi jatuhnya pesawat diduga di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu. Budi Karya menyatakan Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan agar pencarian dilakukan secara maksimal.
"Mohon doa restu dari seluruh masyarakat agar proses pencarian dan penyelamatan berjalan dengan lancar. Hotline dari Sriwijaya Air untuk informasi penumpang pada 021-80637817," ucapnya.
(whn/idn)