Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan sekitar Kepulauan Seribu. Sriwijaya Air menyebut sempat ada delay di bandara sekitar 30 menit sebelum penerbangan.
"Jadi tadi delay menurut informasi yang saya terima juga bahwa itu akibat hujan deras," kata Dirut Srwijaya Jeff Jauwena dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Sabtu (9/1/2020) malam.
"Makanya ada delay 30 menit saat boarding," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak jatuh. Dia menyebut ada 50 penumpang dan 12 orang kru di dalam pesawat tersebut.
"Total penumpang 50 orang bersama 12 kru, yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi," kata Budi Karya dalam jumpa pers yang disiarkan via Zoom, Sabtu (9/1) malam.
Tim SAR gabungan dari Basarnas hingga TNI-Polri, menurut Budi Karya, telah bergerak ke lokasi dengan mengerahkan kapal-kapal evakuasi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta. Situs FlightRadar24 menyebut pesawat itu kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit.
Dipantau dari situs FlightRadar24, pesawat Sriwijaya Air sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Mendadak, ketinggian berubah menjadi 8.950 kaki, turun ke 5.400 kaki, hingga terakhir terpantau di 250 kaki. Setelah itu, pesawat hilang kontak.
Pesawat ini merupakan jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC.
Tonton video 'Sriwijaya Air yang Jatuh Angkut 53 Penumpang, Termasuk 3 Bayi':