Kapolri Jenderal Idham Azis akan memasuki pensiun di akhir Januari ini. Pimpinan Majelis Al-Musyahadah Otista, Jakarta Timur, Al Habib Abdurrahman bin Tohir menyatakan pemilihan Kapolri merupakan kewenangan Presiden sepenuhnya.
"Al Amnu Qablal Iman. Keamanan adalah prasyarat utama untuk menuju masyarakat yang beriman. Disini lah urgensi institusi Polri dalam bingkai NKRI ini", kata Habib Abdurrahman dalam perbincangan, Rabu (6/1/2021).
Habib Abdurrahman juga berharap agar sosok Kapolri ke depan harus menjadi pelayan masyarakat. Dia meminta agar pucuk pimpinan Polri selalu dekat dengan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Polisi itu visinya harus khidmatul ummah. Berkhidmat untuk masyarakat. Bukan membangun jarak dengan masyarakat, dan bersikap eksklusif," tutur Habib Abdurrahman.
Terkait dengan siapa sosok yang dipilih, Habib Abdurrahman menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden. Habib Abdurrahman menegaskan, tolok ukur dari sosok pemimpin Polri adalah kompetensi dan kesiapan menjalankan tugas. Bukan parameter lain, termasuk agama.
"Semua anak Bangsa punya hak. Tolak ukurnya adalah kompetensi. Dalam bahasa Agama disebut Istitho'ah. Kesiapan dan kapabilitas untuk menjalankan tugas. Itu sudah cukup. Itu yang kita harapkan karena ini negara, bukan negara Islam. Kita selalu berpegang pada Pancasila dan UUd 1945. Itu paling penting untuk keselamatan NKRI, harus bijaksana dalam mengambil langkah," tutur Habib Abdurrahman.
"Yang terpenting prosesnya berjalan damai dan sesuai aturan yang berlaku. Kita para pemuka agama bertugas mendoakan, dan mendukung siapa pun yang dipilih Presiden nantinya,", pungkas Habib Abdurrahman.
"Kapolri Jenderal Idham Azis menyatakan bahwa dirinya telah mengajukan surat permohonan penunjukan penggantinya kepada Presiden Joko Widodo," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono.
Surat itu dikirimkan Idham melalui Mensesneg Pratikno. Dalam surat tersebut, Idham tak menyebutkan nama calon penggantinya.
"(Kapolri) tidak mengajukan nama, hanya menyampaikan (bahwa) akan memasuki masa pensiun 1 Februari 2021," ucap Argo.