Jumlah penerima bantuan sosial (Bansos) di DKI Jakarta yang disalurkan melalui Bank DKI mengalami pengurangan. Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan pengurangan bansos itu terjadi karena ada perbaikan data.
"Selama ini juga tidak semua masyarakat Jakarta. Ya, kan ada perbaikan, data tersebut diperbaiki dan juga tidak boleh semua menerima," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (5/1/2021) malam.
Menurutnya, penurunan itu terjadi karena sejumlah warga sudah kembali bekerja pasca diberlakukan PSBB transisi, seperti salah satunya ojek online. Sehingga, ojol kini tidak lagi tercatat sebagai penerima bansos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlahnya menurun karena sudah sejak PSBB diperlonggar, kan orang sudah kembali bekerja. Sebelumnya, kan hampir banyak sekali yang menerima. Dulu sampai Gojek (Ojol) juga menerima, sekarang kan sudah tidak menerima. Jadi sekarang yang sudah bekerja tidak lagi menerima bantuan," ucapnya.
Saat ini, tercatat sekitar 1,9 juta warga DKI yang menerima bansos. Jumlah tersebut berkurang dari sebelumnya sebanyak 2,45 juta penerima sembako.
"Jadi memang ada pengurangan jumlah dari yang sebelumnya sebesar total 2,45 juta penerima sembako, sekarang hanya satu koma sekian tidak sampai 1,9 kurang-lebih," katanya.
Lebih lanjut, Riza menerangkan dana bansos tersebut berasal dari APBD DKI Jakarta. Penyalurannya menggunakan Bank DKI.
"Dari APBD itu melalui Bank DKI jadi dibagi dua dari enam wilayah Kabupaten Kota DKI Jakarta," imbuhnya.
(man/eva)