Kapal Karam di Selat Rote, Korban Tewas Jadi 55 Orang

Kupang - Jumlah korban tewas dalam insiden tenggelamnya KMP Citra Mandala Bahari, hingga pukul 18.00 WITA Jumat (3/2/2006), bertambah menjadi 55 orang. Tim evakuasi yang bekerja sejak pagi berhasil menemukan 45 jenazah di sekitar Selat Rote, Pulau Kambing dan Pulau Semau, Nusa Tenggara Timur (NTT).Korban tewas dievakuasi menggunakan 4 buah kapal motor, yakni KM Mina yang membawa 14 jenazah, KM Ile Ape 14 jenazah, KRI Pandrong 1 jenazah, Kapal patroli polisi Polda NTT Ovalangga 15 jenazah, dan Helikopter Polda NTT 2 jenazah.Sebagian besar korban tewas yang ditemukan, sudah membusuk dan terpaksa dibungkus dalam kantong jenazah yang dilapisi dengan terpal. Saat ini semua jenazah sudah berada di ruang jenazah RSUD Kupang WZ Yohannes.Sebagian besar jenazah belum diketahui identitasnya. Satu jenazah yang tidak utuh hanya terdiri dari bagian dada dan wajah, sedang bagian perut dan kaki kemungkinan sudah membusuk, atau rusak termakan ikan.Salah satu korban selamat bernama Anita Juwita Pandie baru ditemukan Jumat pagi di sekitar Pulau Semau oleh kapal polisi Ovalangga. Anita terapung di tengah badai dan ombak ganas selama 4 hari, atau sekitar 74 jam setelah KM Citra tenggelam Selasa 31 Januari, pukul 20.30 WITA di Selat Rote.Sekitar 600 orang dari keluarga korban hingga kini memadati ruang jenazah RSUD WZ Yohannes Kupang. Mereka tengah mencari tahu apakah di antara jenazah yang dievakuasi ada anggota keluarga mereka. Polisi juga membuat pagar betis di dua pintu masuk kamar jenazah. Wartawan juga kesulitan mengambil gambar.Sejak pukul 19.00 WITA, wartawan tidak perbolehkan mengambil gambar, dengan alasan masih ada petugas kamar jenazah yang masih membersihkan dan melakukan identifikasi. Walau data di lokasi mencatat 55 jenazah, pihak RS belum bersedia memberitahukan jumlah jenazah yang ada.Sampai malam ini belum ada klarifikasi resmi pemerintah tentang kesimpangsiuran data. Besok, evakuasi masih akan terus dilanjutkan. "Kemungkinan pencarian korban akan dilakukan selama 7 hari sampai Selasa 7 Februari," ujar Kabiro Bina Sosial Setda NTT Frans Salem. (fay/)