Bengkulu Terima 20.280 Dosis Vaksin COVID-19 untuk 17 Ribu Nakes

Bengkulu Terima 20.280 Dosis Vaksin COVID-19 untuk 17 Ribu Nakes

Hery Supandi - detikNews
Senin, 04 Jan 2021 18:02 WIB
Pemprov Bengkulu menerima 20.280 dosis vaksin COVID-19 sebagai distribusi tahap awal (Hery/detikcom)
Pemprov Bengkulu menerima 20.280 dosis vaksin COVID-19 sebagai distribusi tahap awal. (Hery/detikcom)
Bengkulu -

Pihak Pemerintah Provinsi Bengkulu menerima distribusi vaksin tahap awal untuk 17 ribu tenaga kesehatan di Bengkulu. Hari ini sebanyak 20 ribu dosis vaksin diterima pada tahap awal.

"Sebanyak 20.280 dosin vaksin COVID-19 sudah tiba di gudang penyimpanan Dinkes Provinsi Bengkulu," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni kepada wartawan, Senin (4/1/2021).

Jumlah 20 ribu vaksin yang diterima tersebut dinilai belum cukup untuk memenuhi dosis 17 ribu tenaga kesehatan. Menurutnya, 20.280 dosis tersebut baru mencukupi untuk 14 ribu tenaga kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena satu orang akan mendapat 2 dosis vaksin. Satu dosis pertama disuntikkan, lalu 14 hari ke depan akan diberikan dosis kedua," ungkap Herwan.

Herwan mengatakan dalam waktu dekat kekurangan vaksin untuk Bengkulu itu akan dikirim kembali.

ADVERTISEMENT

Untuk sementara, vaksin COVID-19 Sinovac yang diterima tersebut disimpan di dalam uang pendingin. Vaksin tersebut juga belum boleh dibuka.

Pemprov Bengkulu menerima 20.280 dosis vaksin COVID-19 sebagai distribusi tahap awal (Hery/detikcom)Foto: Hery/detikcom

Diketahui hari ini terdapat tambahan 24 kasus COVID-19 sehingga total telah ada 3.757 kasus positif yang tersebar di Bengkulu.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah menjadwalkan proses vaksinasi COVID-19 pada pekan depan. Pemerintah saat ini masih menunggu emergency use authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan status kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Tadi dilaporkan bahwa pemerintah akan segera memulai untuk melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau minggu depan dan ini tentu menunggu daripada emergency use authorization daripada Badan POM dan juga terkait dengan kehalalan," kata Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/1).

Airlangga mengatakan pemerintah akan menggunakan data-data saintifik dari dalam negeri dan sejumlah negara. Selain itu, kata Airlangga, pemerintah terus mempersiapkan pengadaan vaksin, dari Astrazeneca, Pfizer, hingga Novavax.

"Pemerintah melihat bahwa ke depan walaupun kita sudah mempersiapkan vaksinasi, namun vaksinasi itu membutuhkan tetap sebelum dan sesudah itu peningkatan disiplin. Jadi pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat, dan kedisiplinan masyarakat itu ya memakai masker, menjaga jarak kemudian juga mencuci tangan dan juga tetap menghindari kerumunan," ujar Airlangga.

Airlangga juga menyampaikan antisipasi pemerintah terkait kenaikan kasus COVID-19 setelah libur panjang Natal dan tahun baru 2021. Airlangga meminta semua pihak untuk tetap disiplin protokol kesehatan.

"Tentu pasca-Natal, tahun baru ini pemerintah akan mengevaluasi dalam dua minggu ke depan, karena memang dengan adanya Natal tahun baru liburan, seperti liburan-liburan sebelumnya itu biasanya dimonitor dalam dua minggu ke depan sehingga peningkatan disiplin di berbagai tempat itu terus dimonitor, baik itu di tempat kerja maupun di tempat kegiatan-kegiatan ekonomi," ujar Airlangga.

(jbr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads