Seaglider yang ditemukan nelayan di Selayar bisa digunakan untuk kepentingan industri maupun militer. Bila dipakai untuk militer, seaglider itu bisa digunakan untuk mencari jalan kapal selam supaya bisa melenggang tanpa ketahuan.
"Tapi kalau dipakai pertahanan, mungkin bisa digunakan data kedalaman ataupun layer lautan tadi, supaya kapal selam tidak dideteksi," kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidrosal) TNI AL, Ancol, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021).
Baca juga: KSAL soal 'Drone' di Selayar: Itu Seaglider |
TNI AL menjelaskan seaglider ini beroperasi dengan cara menyelam di kedalaman lautan dan mencari data-data oseanografi. Data-data yang didapat alat ini kemudian dapat diakses oleh penggunanya via situs web.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila digunakan untuk mencari jalan kapal selam, maka biasanya jalan yang dicari adalah kedalaman laut yang pekat. Kondisi laut yang pekat dapat menghindarkan pergerakan kapal selam dari deteksi sonar. Maka kapal selam itu bisa lewat tanpa terdeteksi siapa pun.
"Dicari kedalaman dan layer-nya yang pekat atau tidak. Kalau pekat, biasanya kapal selam tersebut tidak dideteksi oleh sonarnya kapal laut atas air. Mereka bisa bertahan melalui rute-rute yang dia lihat di data tersebut kedalaman air lautnya sangat pekat," kata Yudo.
Namun itu bukan satu-satunya kemungkinan peruntukan seaglider tersebut. Bisa pula seaglider itu digunakan untuk keperluan industri.
"Ini bisa digunakan untuk data-data militer ataupun untuk keperluan industri," kata Yudo.
Selanjutnya, soal penemuan seaglider oleh nelayan: