Jelaskan Kartun Nabi, PM Denmark Panggil Semua Dubes

Jelaskan Kartun Nabi, PM Denmark Panggil Semua Dubes

- detikNews
Jumat, 03 Feb 2006 11:40 WIB
Jakarta - Meski sudah minta maaf, namun kisruh kartun Nabi Muhammad SAW masih heboh di Denmark. Untuk meredakannya, Perdana Menteri (PM) Denmark Anders Fogh Rasmussen mengundang seluruh duta besar yang ada di Denmark.Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung Jumat (3/2/2006). Demikian siaran pers Kedubes Denmark di Jakarta yang diterima detikcom. Pertemuan itu untuk "menginformasikan mengenai gambar-gambar Nabi Muhammad SAW."Kedubes Denmark di Jakarta juga melampirkan dua statemen dari koran Jyllands-Posten, memuat kartun Nabi Muhammad dan permintaan maaf PM Rasmussen yang dirilis 31 Januari silam.Pemred Jyllands-Posten Carsten Juste menyatakan, korannya pada 30 September 2005 mencetak 12 gambar karya juru gambar yang mengekspresikan bagaimana kira-kira rupanya Mohammad Rasulullah itu. Ini dilaksanakan dalam rangka perdebatan seru tentang kebebasan mengutarakan pendapat yang sangat dihargai di Denmark."Menurut pendapat kami, ke-12 gambar kartun itu biasa-biasa saja dan tidak dimaksudkan untuk menyinggung perasaan siapa pun. Gambar-gambar kartun itu pun tidak melanggar UU yang berlaku di Denmark, tetapi tidak dapat dibantah lagi telah menyinggung perasaan banyak umat Islam, dan untuk itu kami meminta maaf," papar Carsten Juste."Sejak itu di antara umat Islam telah beredar beberapa gambar yang menyinggung perasaan dan kalau umapamanya gambar-gambar tersebut ditawari pada kami untuk dicetak, tidak akan mau kami mencetaknya. Kami akan menolak mencetak gambar-gambar yang menyinggung perasan tersebut dengan alasan bahwa hal itu akan melangkahi batas-batas etis kami," jelas Juste.Juste melanjutkan, prakarsa mencetak gambar kartun itu -- mungkin karena kesalahpahaman kultural -- telah disalahartikan sebagai kampanye menentang umat Islam di Denmark dan di seluruh dunia. "Tuduhan ini saya tolak mentah-mentah. Justru karena kami menganut kebebasan beragama dan menghormati hak asasi setiap insan untuk menunaikan ibadahnya masing-masing, tak terpikirkan oleh kami untuk menyinggung perasaan seseorang berdasarkan kepercayaannya," demikian Juste. (nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads