"Masih didalami oleh jajaran TNI AL," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Achmad Riad, saat dimintai konfirmasi, Selasa (29/12/2020).
Benda itu disebutkan kini sudah diserahkan ke Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI Makassar (Lantamal VI Makassar).
Benda tersebut ditemukan seorang nelayan bernama Saeruddin (60) saat berlayar sendirian di laut Selayar. Benda yang dilengkapi dengan kamera tersebut lalu dibawa Saeruddin ke daratan.
Dia mengikat benda tersebut ke perahunya. Setelah sampai di pantai, benda tersebut digotong bersama-sama warga ke gerobak untuk kemudian dibawa ke rumah Saeruddin di Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kepulauan Selayar.
"Jadi kulihat dia punya antena ke atas, saya ikat saja antenanya. Lalu saya periksa itu barang bukan barang biasa jadi saya ikat dengan tali," kata kata Saeruddin kepada detikcom, Selasa (29/12).
"Pakai dayung saya tonda (tarik) itu, saya ikat (pakai tali) di antenanya," sambungnya.
Saeruddin mengaku sempat menyimpan benda asing tersebut di kolong rumahnya selama sepekan. Hingga akhirnya pihak TNI yang mengetahui temuan Saeruddin langsung mengevakuasi benda tersebut pada Sabtu (26/12) lalu.
"Jadi 1 minggu saya dapat baru diambil. Waktu itu saya melaut, masih melaut belum naik. Waktu naik dari laut, saya dipanggil ke sana dia kasi tahu saya (benda asingnya) mau diamankan di sini (Koramil), Pak, saya bilang terima kasih, begitu," ujar Saeruddin.
Disebutkan bahan utama pada drone tersebut terbuat dari aluminium. Beratnya sekitar 175 kilogram. Pada drone itu terdapat 2 buah sayap di sebelah kiri dan kanan yang masing-masing panjangnya 50 sentimeter (cm).
Panjang bodi drone tersebut diperkirakan 225 cm, ekornya 18 cm, ada antena belakang 93 cm, serta terdapat benda mirip kamera yang terletak di area bodi. (jbr/jbr)