BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Jakarta Lebih Terik di Beberapa Hari Terakhir

BMKG Jelaskan Penyebab Cuaca Jakarta Lebih Terik di Beberapa Hari Terakhir

Farih Maulana Sidik - detikNews
Senin, 28 Des 2020 05:59 WIB
Hari ini, Selasa (1/12) cuaca cerah menyelimuti Ibu Kota. Pemandangan langit biru yang jarang terlihat akibat polusi udara kini menampakan pesonanya. Penasaran?
Ilustrasi cuaca panas Jakarta (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan mengenai kondisi cuaca Jakarta yang terasa lebih terik serta udara lebih gerah dalam beberapa hari terakhir. Menurut BMKG, hal itu menjadi fenomena yang biasa.

"Fenomena udara gerah sebenarnya adalah fenomena biasa. Secara meteorologis hal ini terjadi karena suhu udara yang panas disertai dengan kelembapan udara yang tinggi," kata Prakirawan Cuaca BMKG Muh Irsal Yuliandri, kepada wartawan, Minggu (27/12/2020).

Menurut Irsal kelembapan udara yang tinggi menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara. Dia menyebut semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka akan semakin lembap udara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan apabila suhu meningkat akibat pemanasan matahari langsung karena berkurangnya tutupan awan, suasana akan lebih terasa gerah dikarenakan kondisi udara yang jenuh dengan uap air," jelasnya.

Dia mengatakan saat ini posisi matahari berada di Belahan Bumi Selatan (BBS). Di mana, kata dia, Jakarta juga berada pada wilayah BBS, sehingga menjadikan suhu di Jakarta lebih tinggi jika dibandingkan pada saat matahari berada jauh di Belahan Bumi Utara (BBU).

ADVERTISEMENT

"Posisi matahari di BBS ini juga meningkatkan suhu, terutama suhu muka laut di perairan wilayah BBS, hal ini juga teramati dari suhu muka laut di perairan utara Jakarta >29C dengan anomali positif," katanya.

BMKG mencatat dalam beberapa hari terakhir ini yakni sejak tanggal 23 - 26 Desember 2020, suhu maksimum di wilayah Jakarta berkisar 33-34C. Cuaca yang cenderung cerah dan minim tutupan awan di Jakarta dalam beberapa hari terakhir juga menjadikan sinar matahari dapat optimal menyinari Jakarta, sehingga dapat meningkatkan suhu udara di Jakarta.

Tonton video 'Fenomena Iklim Global La Nina Masih Pengaruhi Indonesia hingga 2021':

[Gambas:Video 20detik]



(fas/ibh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads