Waket MPR Minta Antisipasi Lonjakan Kasus Corona Usai Libur Panjang

Waket MPR Minta Antisipasi Lonjakan Kasus Corona Usai Libur Panjang

Faidah Umu Safuroh - detikNews
Minggu, 27 Des 2020 20:35 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengungkapkan museum memiliki kemampuan untuk membangkitkan kembali idealisme dan nasionalisme bangsa Indonesia.
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moedijat mengatakan pemerintah harus melakukan antisipasi penambahan kasus positif COVID-19, seiring upaya test SWAB yang masif dilakukan sepanjang liburan Natal 2020.

"Di sejumlah titik pada area publik saat liburan Natal ini saya lihat dilakukan test SWAB secara masif, potensi ditemukannya kasus baru saya kira akan besar. Kondisi ini harus diantisipasi," kata Lestari dalam keterangannya, Minggu (27/12/2020).

Menurutnya, upaya pengendalian penyebaran COVID-19 di masa libur Natal ini memang semakin ketat di beberapa titik. Ketatnya pengendalian, lanjutnya, terlihat seperti di stasiun, bandara, terminal bus dan sejumlah rest area di ruas tol dengan dilakukannya test swab secara masif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan di sejumlah lokasi wisata pun sengaja tutup pada hari libur Natal dan Tahun Baru untuk mencegah terjadinya kerumunan. Aparat keamanan di sejumlah daerah pun mengungkapkan membatasi jumlah pengunjung ke sejumlah lokasi wisata, sambil dengan ketat memeriksa persyaratan penerapan protokol kesehatan bagi para wisatawan.

Meski begitu, Lestari menilai sejumlah upaya aktif melakukan test SWAB di sejumlah lokasi itu harus diimbangi dengan langkah lanjutan yang terkoordinir dengan baik. Sejumlah masyarakat yang reaktif terhadap test yang dilakukan di area publik itu, tegas Rerie, harus benar-benar ditangani dengan baik dan segera dilakukan tracing secara terukur, sehingga sejumlah test swab yang dilakukan, benar-benar berguna dalam proses pengendalian penyebaran COVID-19.

ADVERTISEMENT

Potensi penambahan kasus positif COVID-19 itu, tambahnya, harus diantisipasi dengan segera menyiapkan tambahan ruang isolasi, tenaga medis dan ruang perawatan. Apalagi, fasilitas sejumlah rumah sakit untuk pasien COVID-19 saat ini semakin terbatas.

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) mengakui pihak rumah sakit terpaksa menyeleksi ketat pasien COVID-19 yang benar-benar membutuhkan perawatan, karena semakin terbatasnya fasilitas khusus COVID-19 yang tersedia.

Demikian juga Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat yang tidak lagi menerima pasien COVID-19 tanpa gejala. Lantaran tingkat keterisian tempat tidurnya atau bed occupancy rate (BOR) sudah mencapai 70% atau di atas ketentuan WHO yang hanya 60% untuk BOR.

Kolaborasi antara masyarakat dan aparat pemerintah dalam penanganan COVID-19, menurutnya harus diperkuat lagi. Sebab, pada kenyataannya penambahan jumlah positif COVID-19 di Tanah Air saat ini semakin tinggi. Catatan Satgas pengendalian COVID-19, saat ini penambahan kasus berkisar antara 6.000-7.000 kasus per hari.

Peningkatan kesadaran masyarakat dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, jelasnya, menjadi salah satu kunci percepatan pengendalian penyebaran COVID-19 di Tanah Air.

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads