Suara Senayan Minta Kemlu Kawal Kasus Pembunuhan TKW di Malaysia

Round-Up

Suara Senayan Minta Kemlu Kawal Kasus Pembunuhan TKW di Malaysia

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 27 Des 2020 20:13 WIB
Ilustrasi Pemerkosaan Anak
Foto: Ilustrasi pemerkosaan (Zaki Alfarabi / detikcom)
Jakarta -

Seorang TKW berinisial L (20) tewas dibunuh diduga hendak diperkosa di sebuah toko, di Selangor, Malaysia. Suara-suara desakan untuk mengusut tuntas kasus ini datang dari gedung Senayan.

L (20) TKW di Malaysia ditemukan tewas di Malaysia. Diduga terjadi upaya pemerkosaan terhadap L (20) sebelum dibunuh.

"Info yang kami terima, sejauh ini mengingat pelaku juga masih dalam pencarian dugaan awal korban merupakan korban tindak pembunuhan, terdapat informasi dugaan upaya pemerkosaan," kata Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar, saat dimintai konfirmasi, Sabtu (26/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Korban ditemukan di dalam kamar dari sebuah rumah toko (ruko) di Taman Seri Andalas, Klang, Selangor, Malaysia, pada Kamis (24/12) lalu. Korban ditemukan hanya menggunakan kaos alias setengah telanjang.

Polisi Malaysia masih memburu pelaku. Diduga, pelaku adalah seorang pria yang juga warga negara Indonesia (WNI).

"(Pelaku) Masih dalam pencarian pihak Polisi Malaysia atau PDRM. Selain ini diduga pelaku berasal dari Indonesia," kata Yoshi.

Pernyataan tersebut sekaligus meluruskan kabar yang beredar di media sosial (medsos) yang menyatakan pelaku sudah ditangkap. KBRI Kuala Lumpur menyatakan terus memantau kasus ini dengan berkomunikasi dengan PDRM.

Kemlu Tunggu Hasil Investigasi

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari kepolisian setempat.

"Polisi masih melakukan investigasi," kata Jubir Kemlu Teuku Faizasyah melalui pesan singkat, Minggu (27/12/2020).

Faizasyah menerangkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan dokumen-dokumen untuk proses pemulangan jenazah L. Namun Faizasyah belum bisa memastikan kapan jenazah akan diterbangkan ke Indonesia.

"Perwakilan RI tengah menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pemulangan jenazah pada waktunya. Belum ada informasi baru," tuturnya.

Tonton juga 'Jenazah TKW yang Meninggal di Malaysia Tiba di Makassar':

[Gambas:Video 20detik]

Suara DPR

Anggota Komisi I DPR F-PPP, Syaifullah Tamliha, meminta Kementerian Luar Negeri proaktif mengusut kasus ini.

"Ibu Menlu Retno Marsudi, termasuk Dubes Indonesia yang berkedudukan di Kuala Lumpur, hendaknya proaktif untuk mengusut tersebut secara tuntas, kasus yang menewaskan WNI kita yang bekerja di Malaysia, dengan melakukan advokasi terhadap korban yang tewas tersebut," kata Tamliha saat dimintai konfirmasi, Minggu (27/12/2020).

Salah satu langkah proaktif yang dimaksud Tamliha ialah Kemlu menunjuk pengacara untuk mengusut kasus TKW Sumut tewas dibunuh di Malaysia. Perlindungan terhadap WNI di luar negeri, kata Tamliha, harus terjamin.

"Jika perlu dengan menyediakan jasa pengacara untuk mengusut secara tuntas. Salah satu tugas dan fungsi Menlu dan Duta Besar adalah memberikan perlindungan yang penuh terhadap WNI kita di luar negeri," tegas dia.

"Sebagian besar WNI kita di luar negeri adalah sebagai pekerja yang terbukti memberikan sumbangsih devisa bagi negara ini," ucap Tamliha.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI yang lain mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk mengawal proses hukumnya dan mencari pelaku yang telah melenyapkan nyawa warga negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Utara ini.

"Jadi pertama kita KBRI, Kemlu melalui KBRI ya itu harus membantu mengawal proses hukumnya ini, proses pencariannya agar sampai diketemukan pelakunya," kata anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Dave Akbarshah Fikarno, kepada wartawan, Minggu (27/12/2020).

Dave menerangkan, KBRI telah membenarkan bahwa terduga pelaku juga merupakan seorang WNI. Untuk itu, Dave meminta pemerintah Indonesia melalui Kemlu menunggu langkah hukum selanjutnya setelah pelaku sudah tertangkap.

"Jadi ketika sudah ditemukan pelakunya proses hukumnya itu, baru kita bisa kita lihat apakah di proses di sana atau bisa diproses di Indonesia karena mengingat korban dan pelaku dua-duanya adalah WNI," ungkap Dave.

Dave mengungkapkan, pembunuhan WNI oleh sesama WNI bukan kali pertama terjadi luar negeri, meskipun kasusnya diselesaikan di Indonesia.

"Bukan hal yang baru, pernah kejadian ada beberapa kejadian, WNI membunuh sesama WNI di luar negeri dan akhirnya prosesnya hukumannya diselesaikan di Indonesia," tuturnya.

Lebih lanjut, Dave meminta Kemlu menjamin perlindungan hukum bagi PMI yang bekerja di luar negeri. Hal ini dilakukan agar kasus pembunuhan serupa tidak terulang.

"Tidak ada negara mana pun yang menginginkan atau membiarkan sampai ada pembunuhan di era modern seperti ini, akan tetapi ya kita harus meminta kepada seluruh pihak bahwa khususnya di mana TKI (tenaga kerja Indonesia) atau TKI kita itu berada bisa mendapatkan suatu perlindungan hukum dan jaminan keamanan dari negara setempat," katanya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads