MPR Sosialisasi 4 Pilar ke Mahasiswa STID DI

MPR Sosialisasi 4 Pilar ke Mahasiswa STID DI

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Sabtu, 26 Des 2020 18:51 WIB
Hidayat Nur Wahid
Foto: MPR
Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengadakan kegiatan sosialisasi 4 Pilar bersama Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Dirosat Islamiyah (STID DI) Al Hikmah, pada Kamis (24/12). Ia berharap, ilmu agama yang diperoleh mahasiswa dapat semakin meningkatkan rasa cinta terhadap Tanah Air.

Menurut HNW, sikap yang sama pernah diteladankan oleh para Ulama yang berjihad dan berjuang bersama para Bapak Bangsa. Mereka menggunakan ilmu agama secara tepat untuk memperjuangkan eksistensi kemerdekaan NKRI, seperti melawan penjajah Belanda maupun Jepang.

Tidak hanya itu saja, lanjutnya, dari pemberontakan PKI sebagian dari DI/TII, atau yang diubah oleh Belanda jadi RIS, memiliki ilmu agama komprehensif yang didapatnya dari pesantren-pesantren dalam negeri.

Beberapa tokoh pendiri bangsa tersebut antara lain K. H. Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, K. H. A Sanusi. Ada pula tokoh yang melanjutkan studinya hingga ke Kota Mekah, seperti KH Hasyim Asyari, K. H. A Dahlan, K. H. Wahab Hasbullah, K. H. Mas Manshur, K. H. Abdul Halim, H Agus Salim, atau Universitas Al Azhar di Mesir seperti KH Kahar Mudzakkir dan KH Abdul Fatah Hasan.

Di samping itu, ada juga tokoh yang aktif berjuang melalui organisasi masyarakat (Ormas) Islam. Sebut saja Muhammadiyah, NU, Persis dan PUI. Namun, ada juga yang berjuang mengamalkan ilmu mereka dengan berkontribusi melalui partai politik (Parpol), seperti Partai Syarikat Islam, Partai Islam Indonesia, Partai Masyumi (M Natsir).

"Ilmu agama yang mereka peroleh, membuat mereka semakin peduli dengan nasib Umat dan Bangsa, membuat mereka berani berkompromi, berjuang bersama tokoh-tokoh bangsa dari beragam latar belakang yang berbeda-beda, dan akhirnya menjadi negarawan," ujar Hidayat dalam keterangannya, Sabtu (26/12/2020).

"Ilmu yang mereka amalkan dan dakwahkan membuat mereka semakin cinta kepada bangsa dan NKRI. Maka mereka juga tak segan untuk aktif menggalang kerja sama dengan kelompok manapun dari beragam latar belakang untuk memperjuangkan dan mempertahankan Indonesia merdeka, dengan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika nya," lanjutnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap lewat sosialisasi 4 pilar, mahasiswa STID DI Al Hikmah dapat belajar dari kisah para tokoh pendiri bangsa tersebut.

"Dari sejarah yang telah ditunjukkan dan diwariskan oleh para ulama yang juga bapak bangsa itu, saya berharap kita semua bisa mengambil hikmah, untuk melanjutkan perjuangan mereka. Menjaga warisan mereka, agar tidak keluar dari cita-cita dan ideologi yang sebenarnya. Supaya Indonesia dapat kita wariskan kepada generasi berikutnya dengan segala kemajuannya tapi tetap dalam ideologi dan cita-cita yang telah mereka wariskan, yang kami di MPR menyebutnya sebagai 4 Pilar MPR RI," terangnya.

Ia menilai, pemahaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang utuh menjadi bekal untuk lebih mencintai Tanah Air dan mensukseskan visi Indonesia di masa yang akan datang. Tidak ketinggalan pemahaman terkait Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai cita-cita dan dasar bernegara, yang sejalan dengan kaidah kaidah Al Hukmu 'alasyaai'i Far'un 'an Tashawwurihi.

"Kaidah itu bermakna hukum, kriteria atau kualifikasi yang kita nyatakan sangat tergantung dengan persepsi dan pemahaman terhadap sesuatu yang kita akan hukumi tersebut. Artinya, pemahaman yang utuh terhadap Indonesia merupakan syarat yang diutamakan untuk membangun persepsi konstruktif bangsa dan Mahasiswa Muslim tentang bagaimana mestinya mereka mengamalkan ilmu, berbakti dan berjuang untuk Umat Bangsa dan NKRI sebagaimana telah dicontohkan oleh para Ulama yang sekaligus Bapak-Bapak Bangsa tersebut," pungkasnya.

Sebagai penutup, HNW memberikan tantangan bagi para mahasiswa untuk terus melanjutkan perjuangan pemuda muslim pendiri bangsa di masa lalu yang telah menciptakan Indonesia merdeka.

"Sekarang yang harus dipikirkan adalah sejarah apa yang ingin kalian buat untuk Indonesia, tentunya tetap dalam koridor yang telah disepakati oleh pendiri bangsa," pungkasnya. (prf/ega)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads