SMA Harekakae di Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) berjalan normal secara tatap muka saat pandemi virus Corona. Siswa wajib bermasker dan menjaga jarak.
SMAA Harekakae, yang merupakan salah satu sekolah di perbatasan RI dan Timor Leste, menyudahi sekolah online sejak Agustus 2020. Kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara offline di gedung sekolah.
Tapi, tidak seluruh siswa datang bersamaan pada periode awal. Ada sistem sif yang dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami belajar-mengajar secara offline sejak bulan Agustus dengan sif berjenjang. Itu agar sesuai dengan protokol kesehatan," kata Robertus Briatahuk, kepala sekolah SMA Harekakae, dalam tapal batas detikcom yang didukung oleh BRI.
![]() |
Sistem sif berjenjang itu dilakukan dengan hanya mengizinkan satu kelas diisi 18 murid. Selain itu, siswa, guru, dan seluruh karyawan lain di SMA Harekakae wajib memakai masker dan diingatkan rutin mencuci tangan.
Hingga saat ini, di Malaka hanya muncul satu kasus positif virus Corona. Itu pun di awal masa pandemi. Sejak Agustus, Malaka dinyatakan masuk dalam zona hijau.
Baca juga: Tips Traveling di Malaka dengan Sepeda Motor |
Dalam prosesnya, kini SMA Harekakae, yang memiliki 1.076 siswa itu mulai menambah kuota jumlah siswa. Di bulan Desember ini, satu kelas sudah diisi kuota penuh siswa, yakni 36 orang.
"Kami juga bisa melakukan apel pagi seperti sebelum pandemi setiap pagi. Itu untuk memberikan pengarahan tentang aktivitas sekolah seharian penuh," kata Robertus.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus beritanya di tapalbatas.detik.com!
(akn/ega)