Satgas Penanganan COVID-19 menjelaskan saat ini klaster tertinggi kasus Corona ditempati oleh klaster keluarga. Satgas menyebut ketidakdisiplinan menjadi pemicu maraknya klaster keluarga.
"Sekarang ini klaster keluarga adalah klaster yang paling tinggi. Dulu awalnya klaster itu dimulai dari klaster tempat peribadatan. Baik di acara umat Islam, Kristen atau Katolik," ujar Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo di video akun YouTube BNPB Indonesia, Kamis (24/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan saat itu klaster rumah ibadah tinggi sekali. Bahkan tak sedikit pemuka agama yang meninggal dunia karena Corona.
"Itu sangat tinggi sekali. Tidak sedikit pemuka agama yang terpapar COVID-19, lantas juga tidak sedikit yang meninggal dunia," ungkapnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, klaster rumah ibadah berkembang menjadi klaster kantor, hingga saat ini menjadi klaster keluarga.
"Tetapi berkembang klaster kantor. Klaster pasar dan seterusnya. Terus sekarang paling banyak di keluarga," ujarnya.
Dia mengatakan rata-rata penyebab maraknya klaster keluarga adalah ketidakdisiplinan.
"Rata-rata kenapa mereka terpapar ya bisa jadi ketidakdisiplinan, abai atau lalai sehingga terpapar COVID-19," tuturnya.
(rdp/gbr)