Babe Haikal Hassan dilaporkan ke Polda Metro Jaya setelah menceritakan mimpi bertemu Rasulullah SAW. Ucapannya dinilai bohong dan menyesatkan, serta harus dibuktikan lebih dulu kebenarannya.
"Dalam ceramahnya itu kan bilang semua orang yang berduka itu didatangi sama Rasulullah. Itu konteksnya di situ dari narasi satu kalimat itu menurut kita udah ada berita bohongnya," ujar pelapor Husein Shihab.
Pernyataan Haikal Hassan soal mimpi bertemu Rasulullah SAW diunggah akun YouTube Front TV, dalam video berjudul SAMBUTAN & DOA IB-HRS, UBN, BABE HAIKAL DI PEMAKAMAN SYUHADA. Video diambil saat pemakaman lima pengikut Habib Rizieq Syihab di Megamendung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center tersebut akhirnya menjelaskan pernyataan mimpi bertemu Rasulullah SAW. Pernyataan tersebut hanya bertujuan menghibur keluarga syuhada pengikut Habib Rizieq Syihab.
"Ada orang meninggal karena kecelakaan boleh nggak kita hibur? Menghibur orang. Memotivasi orang biar jangan nangis, setop nggak usah nangis gitu," kata Ustadz Haikal Hassan di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Terlepas dari pernyataan Haikal Hassan, kisah mimpi bertemu Rasulullah SAW sempat dijelaskan alim ulama. Situs Australian National University atau ANU Press mengutip potongan artikel dari majalah lokal berbahasa sunda Mangle edisi Desember 1993.
Artikel tersebut menulis pengalaman KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, yang mimpi bertemu Rasulullah SAW. Mimpi ini juga dialami murid dan keluarga Aa Gym dengan jumlah dan pengalaman yang bervariasi, tanpa ada yang sama.
"Aa Gym tidak hanya melihat Rasulullah SAW dalam mimpinya tapi juga sholat bersama dengan jamaah lain. Mereka adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali yang meneruskan kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad," tulis artikel tersebut.
Mimpi bertemu Rasulullah SAW dialami Aa Gym dan keluarganya sekitar tiga tahun sebelum pendirian resmi Pesantren Daarut Tauhid. Mimpi ini hadir setelah i'tikaf dan kesan mendapatkan Lailatul Qodar. Kisah mimpi inilah yang kerap dikaitkan dengan pertumbuhan cepat Daarut Tauhid.
Dikutip dari Arab News dalam artikel yang ditulis Adil Salahi, Rasulullah SAW sempat menjelaskan mimpi yang menampilkan dirinya. Artikel berjudul Seeing The Holy Prophet In Dream mengutip dua hadist
ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΩ ΩΨ³ΩΩ Ψ ΩΩΨ§ΩΩβ:β Ω ΩΩΩ Ψ±ΩΨ’ΩΩΩ ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΩΩΨ§Ω Ω ΩΩΩΩΨ―Ω Ψ±ΩΨ’ΩΩΩ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΨ·ΩΨ§ΩΩ ΩΨ§ ΩΩΨͺΩΩ ΩΨ«ΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩβ
Artinya: Rasulullah SAW mengatakan: "Siapa saja yang melihatku dalam mimpinya maka benar-benar telah melihatku, karena setan tidak bisa menyerupai diriku."
Hadist ini diceritakan Abdullah bin Mas'ud RA dengan derajat sahih, dengan referensi Ash-Shama'il Al-Muhammadiyah. Hadist lainnya adalah
ΩΩΨ§ΩΩ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΨΉΩΩΩ ΩΨ³ΩΩ β:β Ω ΩΩΩ Ψ±ΩΨ’ΩΩΩΨ ΩΩΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΨ ΩΩΩΩΨ―Ω Ψ±ΩΨ£ΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩΩΩ
Artinya: "Siapa saja yang telah melihatku dalam mimpinya, maka dia telah melihat kenyataan."
Hadist berderajat shahih ini diceritakan Abu Qataadah RA, dengan referensi Ash-Shama'il Al-Muhammadiyah.
Dengan penjelasan ini, maka muslim yang mimpi bertemu Rasulullah SAW patut merasa senang. Namun jangan sampai perasaan tersebut membuatnya sombong, karena muslim yang mendapat anugerah sudah sepantasnya tetap rendah hati.
(row/erd)