Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin mengatakan kasus dugaan korupsi di PT Asabri (Persero) kini ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung). Burhanuddin menyebut ada kesamaan antara kasus itu dan skandal Jiwasraya yang sudah lebih dulu diusut kejaksaan.
"Dugaan calon tersangka dulu ya calon tersangka itu hampir sama antara Jiwasraya dengan Asabri. Jadi kenapa kami diminta untuk menangani karena ini ada kesamaan, kemudian dan kami tentunya sudah memetakan tentang permasalahan ini," kata Burhanuddin dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Selasa (22/12/2020).
Hal itu disampaikan Burhanuddin bersama Menteri BUMN Erick Thohir, yang sengaja menemuinya untuk urusan ini. Namun Burhanuddin belum membeberkan detail perihal dugaan korupsi di Asabri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang penting juga kita kan me-mapping daripada korupsi ini dan aset-asetnya karena tetap kita juga harus menjaga kesinambungan dengan berjalannya Asabri. Ya kan kita harus jaga, jangan sampai nanti ada perusahaan yang tidak kuat berjalan lagi. Nah itu yang kita pastikan," ucap Erick, yang berada di samping Burhanuddin.
Padahal pada awal tahun ini, tepatnya 22 Januari 2020, Burhanuddin mengaku tidak akan ikut mengusut dugaan korupsi Asabri. Menurutnya, kasus Asabri telah ditangani pihak lain.
"Nggak, Asabri sudah ada yang ngambil," kata Burhanuddin kala itu.
Diketahui sebelumnya, Asabri menjamin uang nasabahnya aman dan bakal dibayarkan sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati. Asabri meminta semua nasabah tak khawatir.
"Kepada seluruh peserta Asabri, baik Prajurit TNI, anggota Polri, dan seluruh ASN Kemenhan-Polri, saya menjamin bahwa uang kalian (nasabah) yang dikelola di Asabri aman, tidak hilang, dan tidak dikorupsi," kata Direktur Utama PT Asabri Sonny Widjaja dalam konferensi pers di Kantornya, Cawang, Jakarta, Kamis (16/1).
Ia mengimbau semua nasabahnya agar tak mudah terprovokasi oleh pemberitaan yang belakangan mengungkit asuransi pelat merah tersebut.
"Pada kesempatan ini, saya mengimbau agar kita dapat menjadi orang-orang yang tidak mudah terpengaruh, dan terprovokasi dengan berita-berita tentang Asabri yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," imbaunya.
Ia bahkan secara tegas mengultimatum semua pihak yang berani memberi pernyataan terkait Asabri yang tidak sesuai dengan fakta.
"Hentikan pendapat, pembicaraan yang cenderung tendensius dan menjurus negatif yang mengakibatkan kegaduhan. Jika hal ini terus berlangsung, maka dengan sangat menyesal, saya akan membawanya ke jalur hukum," pungkas Sonny.
(dhn/dhn)