Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) menjadi satu-satunya jaminan kesehatan di Indonesia yang menanggung berbagai macam penyakit.
Manfaat JKN-KIS pun telah dirasakan oleh banyak masyarakat Indonesia, seperti halnya Mohammad Ghozali (43), pria asal Kabupaten Rembang yang bekerja sebagai wiraswasta. Ghozali bercerita awalnya ia bergabung dengan program JKN-KIS saat istrinya divonis dokter menderita kanker.
"Dulu tahun 2017, Program JKN-KIS belum setenar sekarang. Jujur awal bergabung karena untuk membantu pengobatan istri saya yang menderita kanker, saat itu kami mendengar informasi tentang program ini dari rekan saya, saat itu pula tanpa berpikir dua kali saya langsung memutuskan untuk mendaftarkan diri dan keluarga saya," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (21/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak divonis kanker, proses pemeriksaan istrinya tidak berhenti di situ saja karena harus melakukan operasi. Hal ini mengingat kanker yang diidap oleh istrinya merupakan kanker payudara kategori ganas.
Oleh karena itu, istrinya harus dirujuk ke rumah sakit di Semarang karena saat itu rumah sakit di Rembang belum memiliki alat yang cukup untuk melakukan operasi kanker.
"Kanker istri saya sudah tergolong ganas, saya bahkan tidak pernah membayangkan harus mengeluarkan dana seberapa banyak untuk menolong istri saya. Namun, berkat JKN KIS, saya sangat bersyukur sekali, karena semua tindakan yang dilakukan tidak mengeluarkan biaya tambahan," ucapnya.
Ghozali mengatakan setelah melakukan operasi, istrinya masih harus pulang pergi ke Semarang untuk melakukan terapi sinar. Ghozali mengaku rela mengeluarkan biaya lebih untuk perjalanan ke Semarang, mengingat hal ini tidak seberapa dibanding dengan kesehatan istrinya. Apalagi ia menyebut biaya pengobatan istrinya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Baca juga: Cara Cek BPJS Kesehatan Aktif atau Tidak |
Merasa bersyukur dengan adanya program JKN-KIS, Ghozali berharap agar program tersebut bisa terus berlanjut dan membantu masyarakat Indonesia lainnya.
"Istri saya begitu kuat menjalani semua proses pengobatannya, dan saya pun merasa semakin kuat dan tidak terbebani sama sekali. Biaya seluruh proses pengobatan nol rupiah, saya benar-benar tidak mengeluarkan biaya pengobatan sama sekali. Pelayanan pun sangat memuaskan, saya sangat berterima kasih atas hadirnya program ini. Harapan saya, semoga program ini terus berlanjut," katanya.
(mul/mpr)