Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mendorong agar Barisan Ansor Serbaguna (Banser) DKI Jakarta berperan aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan Ibu Kota. Sebab menurutnya, Republik ini merdeka atas peran dan perjuangan kaum santri.
"Ini menjadi titik tonggak kenapa Ansor Banser harus tetap menjadi penjaga, pengawal NKRI. Sebab apa, sejak kelahirannya selalu Ansor Banser ada di garda terdepan dalam mengawal perubahan. Mulai Orde Lama, Orde Baru hingga Reformasi selalu di depan," ujar Jazilul dalam keterangannya, Senin (21/12/2020).
Hal itu diungkapkannya saat memberikan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR bersamaan dengan Rakorwil Banser DKI Jakarta di Balai Diklat Karya Nyata Cinagara, Caringin, Bogor, Sabtu (19/12). Ia mengatakan Ibu Kota Negara menjadi pusat kekuasaan Republik ini sedikit banyak menjadi stabil karena peran yang dijalankan Banser DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini harus dipahami karena kadang peran dalam menjaga stabilitas itu tak dianggap. Kenapa di Glodok bisnis bisa berjalan, mal bisa buka ya karena ada keamanan dan stabilitas. Dan peran Banser ada di sana," tuturnya.
Menurutnya, pemahaman ini penting. Apalagi di DKi Jakarta akhir-akhir ini ada banyak cara pandang yang masuk. Di era sekarang, melalui media sosial, upaya merusak sebuah bangsa tidak lagi harus dengan mengirim bom, namun cukup dengan membuat berita bohong (hoaks) di medsos, fitnah, maupun adu domba.
"Dan ini terjadi di DKI Jakarta, daerah Ibu Kota yang mestinya masyarakatnya berpendidikan tinggi, pusat pendidikan, pusat kekuasaan," katanya.
Jazilul mengingatkan dengan pentingnya peran Banser maka kaderisasi harus digalakkan. Jika saat ini anggotanya baru sekitar 2.000 orang, dia mendorong agar jumlahnya bisa ditingkatkan minimal 10.000 anggota sehingga bisa mengawal masyarakat DKI Jakarta yang jumlahnya sekitar 12 juta orang.
"Gubernur, Pangdam, Kapolda, Kapolres, Wali Kota mestinya bisa memberikan back up kepada Banser GP Ansor. Kalau jumlah warganya 12 juta dan hanya dikawal 2.000-an Banser ya jadinya seperti sekarang ini," katanya.
Ia berharap agar persoalan ini bisa disampaikan kepada para pemangku kebijakan di DKI Jakarta sehingga Banser DKI Jakarta bisa dimasukkan dalam penganggaran daerah sebagai elemen penting dalam bela negara. "Bisa saja Banser Ansor masuk bela negara," tuturnya.
Wakil Ketua Umum DPP PKB ini optimistis semua pemangku kepentingan akan setuju untuk mengoptimalkan peran Banser dalam menjaga stabilitas dan keamanan di DKI Jakarta. Sebab posisi Banser di DKI sangat penting.
Menurut dia, kegiatan Rakorwil Banser se-DKI Jakarta ini dinilai penting untuk menjelaskan posisi Banser untuk berdiri dengan penuh percaya diri dan terlibat aktif dalam menjaga stabilitas serta keamanan DKI Jakarta.
"Kalau istilah Betawi, 'DKI itu kampung kite'. Ini yang penting, keyakinan di dalam benak kita masing-masing pengurus Ansor Banser DKI bahwa Ibu Kota Negara ini kita yang mengawal. Cara berpikirnya, cara pandangnya, pergaulannya ini harus ditunjukkan oleh Banser DKI Jakarta," katanya.
"Saya akan selalu men-support agar di DKI Jakarta ini jumlah anggotanya jangan 2.000. Minimal 10 atau 11 ribu lah baru kelihatan kalau masyarakatnya 12 juta sehingga Banser bisa memberikan warna," pungkasnya.
(akn/ega)