Duduk Perkara Geger 'Calo' Rapid Test untuk Calon Penumpang Kereta

Round-Up

Duduk Perkara Geger 'Calo' Rapid Test untuk Calon Penumpang Kereta

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 20 Des 2020 19:48 WIB
Jakarta -

Polisi bergerak cepat mengamankan terduga 'calo' yang menawarkan jasa terkait rapid test di kawasan Stasiun Pasar Senen. Tindakan polisi itu bermula dari ramainya informasi yang beredar dari netizen.

Salah satu informasi beredar di Twitter yang disampaikan pemilik akun @ran2mh. Begini isinya:

"Pagi ini sekitar jam 5.28 saya ada distasiun pasar senen. Disekitar pintu masuk banyak bgt 'calo' surat sehat/surat rapid test yang nawarin ke beberapa calon pemudik. Kalo surat rapid aja bisa dicaloin gimana rantai penyebaran covid-19 bisa putus? Mohon @KAI121 ditindaklanjuti," yang ditulis oleh @ran2mh, seperti dilihat detikcom, Sabtu (19/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak berapa lama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran berjanji menindaklanjutinya. "Saya tertibkan," ucapnya singkat saat dihubungi detikcom.

Lalu pada Minggu (20/12) dini hari polisi menangkap 3 orang yang diduga sebagai 'calo' yang menawarkan jasa pengantaran rapid test di sekitar pintu masuk Stasiun Pasar Senen. Barang bukti yang diamankan berupa uang tunai.

ADVERTISEMENT

"Petugas gabungan Polres Jakpus dan Polsek Senen telah mengamankan pelaku calo yang menawarkan hasil rapid test di Stasiun Senen," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto kepada wartawan, Minggu (20/12/2020).

Ketiga terduga 'calo' itu ditangkap dini hari tadi sekitar pukul 01.30 WIB. Mereka berinisial AS, LY, dan HS. Dari tangan AS, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 100 ribu dan dari LY didapati uang tunai Rp 42 ribu.

Para terduga 'calo' itu saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Pusat. Polisi menyebut para terduga pelaku menawarkan hasil rapid test untuk para calon penumpang kereta api.

Seperti apa modus terduga pelaku itu?

Kombes Heru Novianto mengaku kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Polisi masih menelusuri dugaan tindak pidana dalam kasus itu.

"Tetap kita dalami, akan kita dalami apakah ada tindak pidana atau ada penyalahgunaan rapid ini. Kami masih mohon waktu. Kami masih lakukan penyelidikan," ujar Heru selaku Kapolres Metro Jakarta Pusat dalam jumpa pers, Minggu (20/12/2020).

"Kita masih lakukan penyelidikan lagi. Yang sudah ketangkep atas nama AS, kemudian EY alias LY dan HS. Sementara kita amankan sedang kita dalami lagi keterlibatan dia sebagai calo ini. Kita masih lakukan penyelidikan jadi belum kita nyatakan unsur pidananya karena masih lakukan penyelidikan," imbuhnya.

Menurutnya, 'calo' memanfaatkan para penumpang kereta api yang tidak sabaran dalam mengantre. Para 'calo' pun menawarkan jasa untuk pengantaran ke lokasi rapid test. Dengan demikian, hasil rapid test didapat calon penumpang secara cepat.

"Sejak diwajibkan tes rapid itu, mereka mencari celah karena banyak yang antre, banyak yang tidak sabar. Mereka menawarkan diri jasa ke tempat yang bisa mengeluarkan rapid," ucap Heru.

"Mencari rapid yang mungkin di situ terlalu ngantre. Supaya cepat dia minta jasa, minta transpor, menawarkan ke tempat yang ditunjuk si calo untuk mendapatkan tes rapid," imbuh Heru.

Selain itu, Heru juga membeberkan berapa biaya yang diperlukan untuk membayar 'calo' tersebut. Dia menyebut ada biaya antar ke klinik yang dituju hingga biaya rapid test-nya.

"Dari nganter minta Rp 50 ribu, kemudian rapid Rp 95 ribu, sama biaya Gojek Rp 40 ribu apa Rp 35 ribu," jelas Heru.

Dari hasil penyelidikan yang sudah dilakukan sejauh ini, Heru menegaskan, ketiga 'calo' tersebut hanyalah sebagai penyedia jasa. Heru juga mengimbau penumpang kereta api menjalani rapid test jauh hari sebelum hari keberangkatan.

"Jadi mereka sebagai jasa saja," tegas Heru.

"Imbauan kepada masyarakat, terutama untuk mereka yang mau naik kereta api, mau berangkat jangan mepet waktunya. Dan pastikan tempat rapid ini benar-benar valid. Sehingga ketika pulang ke kampung atau perjalanan jauh, tidak menyebarkan penyakit COVID ke orang lain atau ke keluarga yang akan ditemui di kampung. Hati-hati sekali, COVID-19 di Jakarta masih tinggi," imbuhnya.

Salah satu terduga 'calo' yakni EY menolak dikatakan sebagai 'calo'. Dia mengaku bekerja sebagai tukang ojek yang profesinya mengantar siapapun yang sedang membutuhkan jasanya, termasuk minta diantar ke klinik penyedia jasa rapid test.

"Saya bukan calo, saya tukang ojek. Saya ojek. Ada membutuhkan saya ke klinik ya saya antar," ujar EY saat ditemui di Polres Metro Jakarta Pusat, Minggu (20/12/2020).

EY mengaku sudah 3 bulan menyediakan jasa antar untuk melakukan rapid test di kawasan Stasiun Pasar Senen. Seringkali klinik di dalam stasiun sudah tutup sehingga penumpang kereta yang hendak pergi tidak bisa berangkat karena belum memiliki surat tersebut.

"Udah 3 bulanan. Ya kadang dari klinik stasiun itu udah tutup. Sedangkan orang ini mau pulang kampung, kalau nggak punya surat rapid nanti nggak bisa pulang. Nah dia minta bantuan saya antar ke klinik," ucapnya.

3 calo rapid test di Stasiun Pasar Senen (Adhyasta Dirgantara/detikcom)Para terduga 'calo' rapid test yang diamankan polisi (Foto: Adhyasta Dirgantara/detikcom)

Selain itu, EY juga mengungkapkan berapa tarif yang dikeluarkan para penumpang ketika menggunakan jasa dirinya. Menurutnya, dia hanya mengambil keuntungan dari jasa antar sebesar Rp 25 ribu untuk sekali jalan.

"Kalo rapid tes kan udah dibanderol di klinik Rp 95 ribu. Kalau kita kan jasa ojek sekali jalan Rp 25 ribu, nggak mau bolak balik nggak apa-apa. Kalau bolak balik ya Rp 50 ribu. Rapid test bayar sendiri ke klinik," jelas EY.

EY pun mengklaim kalau bukan hanya mereka bertiga saja yang menjadi 'calo' di sana. Masih banyak yang berkeliaran di Stasiun Pasar Senen.

"Dari teman yang punya klinik (info jasa calo). Bukan saya aja, banyak di sana," ucapnya.

Di sisi lain PT KAI memberikan penjelasan. Silakan ke halaman berikutnya.

PT KAI menyebut calo rapid test tidak berada di dalam area stasiun. PT KAI menyebut sudah berkomunikasi dengan pihak yang berwenang.

"PT KAI Daop 1 Jakarta memastikan tidak ada calo surat kesehatan yang berkeliaran di dalam Stasiun Pasar Senen. Proses pemeriksaan berkas kesehatan penumpang dilakukan petugas dengan penuh ketelitian serta mengecek keabsahan berkas," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1, Eva Chairunisa, dalam keterangannya.

"Terkait informasi adanya pihak lain di luar area stasiun, yang menawarkan jasa kepada calon penumpang agar menuju klinik tertentu untuk melakukan rapid atau pemeriksaan kesehatan atau mendapatkan surat kesehatan, Daop 1 telah melakukan koordinasi dengan pihak berwenang agar dapat melakukan tindak lanjut penelusuran," ujarnya.

Eva menerangkan, PT KAI menyediakan layanan rapid tes antibodi sebagai syarat untuk penumpang kereta api. tetapi penumpang tidak harus tes rapid di stasiun.

"Dapat disampaikan bahwa terkait pemeriksaan rapid penumpang tidak harus melakukan proses tersebut di Stasiun. Pemeriksaan Rapid juga dapat dilakukan di instansi layanan kesehatan lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah berkas hasil rapid dengan hasil non reaktif tersebut wajib dibawa saat akan melakukan perjalanan KA," katanya.

Rapid test di stasiun merupakan layanan tambahan PT KAI bekerja sama dengan pihak lain. Layanan ini diadakan untuk mempermudah penumpang kereta api jarak jauh.

"Aktivitas tes rapid di stasiun merupakan layanan tambahan yang dihadirkan oleh PT KAI dengan menggandeng PT RNI sebagai penyedia jasa tes rapid, yang bertujuan untuk mempermudah para pengguna jasa KA yang akan melakukan rapid dengan harga murah. Tes rapid di Stasiun dibanderol seharga Rp 85 ribu, calon penumpang yang akan rapid di Stasiun wajib harus menunjukkan bukti kode booking tiket. Jika hasil rapid reaktif maka biaya tiket yang telah dibeli akan dikembalikan penuh. Layanan rapid Stasiun beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00 s.d 19.00 WIB," kata Eva.

Halaman 2 dari 4
(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads