Mensos Posisi Strategis di Masa Pandemi, PDIP Dinilai Tetap Ingin Menduduki

Mensos Posisi Strategis di Masa Pandemi, PDIP Dinilai Tetap Ingin Menduduki

Matius Alfons - detikNews
Minggu, 20 Des 2020 07:02 WIB
Hendri Satrio
Hendri Satrio (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Kursi Menteri Sosial hingga kini masih belum diisi setelah ditangkapnya Juliari Batubara terkait kasus korupsi dana bansos COVID-19. Sejumlah calon kader PDIP masih santer diusulkan mengisi kursi Mensos tersebut. Ini dinilai pertanda partai berlogo banteng itu masih berhasrat mengisi kursi Mensos.

"Iya, kalau saya sih sepakat-sepakat saja dengan nama-nama (kader PDIP) yang ada karena kan Pak Jokowi juga yang nanti akan pilih. Tapi yang menarik adalah tampaknya PDIP masih minat nih sama kursi Mensos," kata pengamat politik dari lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, saat dihubungi, Sabtu (19/12/2020).

Hendri mengatakan pernah jatuhnya kader PDIP, Julari Batubara, saat menjabat kursi Mensos tidak menghilangkan hasrat PDIP untuk mengusulkan nama kadernya lagi mengisi kursi tersebut. Hendri menilai ini wajar karena jabatan Mensos sangat strategis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi hal yang terjadi atau yang telah terjadi oleh, diderita oleh Juliari Batubara ini, tampaknya tidak mengurangi hasrat PDIP untuk tetap menginginkan kursi Mensos karena kursi Mensos ini, terutama di era pandemi, strategis sekali karena bisa langsung berkenaan dengan rakyat," ucap Hendri.

Tak hanya strategis di era pandemi, Hendri menilai kursi Mensos ini juga terbukti ranum. Hal ini terbukti, kata dia, dari tertangkapnya Juliari Batubara.

ADVERTISEMENT

"Selain strategis, juga ranum, makanya Juliari Batubara sebagai kader PDIP terjebak ranumnya kursi Mensos. Saya lihatnya ke sana," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Hendri mengatakan semoga dengan tidak kapoknya PDIP juga diamini oleh Presiden Joko Widodo. Namun dia menyebut siapa pun yang akan menjadi Mensos sebaiknya memang yang dari awal memiliki jiwa sosial yang sudah tinggi.

"Siapa pun itu, menurut saya, harus sudah selesai, jadi memang sudah memiliki jiwa sosial sebelum menjadi Mensos. Jangan kemudian jiwa sosialnya standar-standar saja jadi Mensos, akhirnya kursi Mensos jadi ajang pencitraan saja karena jiwa sosialnya nggak dimiliki oleh dirinya," ungkapnya.

Bukan hanya PDIP, Hendri pun berpendapat terbuka juga kemungkinan bagi Golkar dan PAN ikut dalam kontestasi perebutan kursi Mensos. Sebab, Partai Golkar, kata dia, berperan penting melancarkan Pilkada 2020, dan partai PAN satu-satunya partai koalisi yang belum mendapat jatah kursi.

"Kalau saya sih melihatnya, selain PDIP, ada peluang Golkar dan PAN untuk menduduki kursi Mensos. Alasannya, pertama, Golkar ini membantu Pak Jokowi dua hal susah, pertama Ciptaker, kedua Pilkada tetap berjalan Desember 2020 dan lancar, kan Doli tuh Komisi II DPR dari Golkar yang mengawal ini benar-benar. Nah, kalau PAN dia anggota koalisi termuda yang belum dapat kursi gitu," sebut Hendri.

Terlepas dari itu, Hendri menilai penunjukan seseorang menjadi menteri tergantung dari subjektivitas dan kenyamanan Presiden Jokowi. Hendri pun menyebut salah satu nama yang cocok dengan kriteria itu adalah FX Rudy.

"Saya intinya, menurut saya, pemilihan Pak Jokowi ini akan lebih ke kenyamanan secara subjektif. Kalau Presiden nyaman kerjanya, biasanya Presiden akan pilih orangnya, jadi kalau saya nilai demikian," imbuhnya.

Seperti diketahui, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) disebut-sebut cocok menjadi Menteri Sosial RI menggantikan Juliari Batubara, yang tersandung kasus korupsi. Namun, selain Risma, ada empat kandidat lainnya yang berpeluang mengisi pos Menteri Sosial yang masih kosong.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan posisi Juliari diprediksi tetap akan diisi oleh kader PDIP. Kandidat, menurut Qodari, harus memiliki karakteristik yang sama dengan Juliari, baik pertimbangan secara suku, agama, kinerja, maupun representasi lainnya.

"Pak Juliari ketua DPP, kedua orang Batak perwakilan dari Sumatera Utara. Kalau kriterianya dua tersebut, yang muncul di kepala saya ada dua nama, pertama Eriko Sotarduga Sitorus dan Sukur Nababan," ujar Qodari, Sabtu (19/12/2020).

Eriko Sotarduga menjabat Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, sementara Sukur Nababan sebagai anggota DPR RI. Jika patokannya bukan terkait suku, ada satu politikus PDIP yang digadang-gadang unggul dalam masalah sosial.

"Kalau suku lain dan patokannya masih DPP dan terkait masalah sosial, itu Ribka Tjiptaning," sebut Qodari.

Kemudian nama Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) juga dinilai Qodari bisa menjadi Menteri Sosial. Rudy memiliki hubungan kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ada pula unsur kesamaan representasi dari FX Rudy dengan Juliari berdasarkan latar belakang keagamaan Nasrani.

Halaman 2 dari 2
(maa/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads