Polri Ungkap Kiprah Teroris Zulkarnaen: Bentuk Tim Spesial-Pindah 25 Kota

Polri Ungkap Kiprah Teroris Zulkarnaen: Bentuk Tim Spesial-Pindah 25 Kota

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Jumat, 18 Des 2020 22:26 WIB
23 Terduga Teroris Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
Sebanyak 23 terduga teroris saat tiba di Bandara Soetta. (Adhyasta Dirgantara/detikcom)
Jakarta -

Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Poli menangkap terduga teroris Bom Bali I, Zulkarnaen alias Arif Sunarso. Zulkarnaen memiliki kiprah panjang gerakan terorisme di Indonesia bersama kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

"Bahwa yang DPO Polri yang ini sangat luar biasa, ini yaitu tersangka Zulkarnaen. Kalau di jaringan JI, di struktur tahun 98 bahwa tersangka ini menjadi Panglima Askari," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat konferensi pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2020).

Argo menuturkan, dalam struktur organisasi JI tahun 1998, terdapat nama Zulkarnaen di dalamnya. Struktur tersebut hampir sama seperti struktur organisasi lain pada umumnya. Terdapat struktur di bidang pendidikan, sumber daya manusia (SDM), hingga sumber daya ekonomi (SDE).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah lengkap, ada amirnya dan juga ada bidang yang membawahi, ada bidang pendidikan, SDM dan SDE, dan bagian lain. Semua hampir sama seperti suatu organisasi biasa dan ada membawahi beberapa wilayah yang mana 1, 2, 3 yang wilayahnya nggak hanya di Indonesia, tapi sampai Malaysia dan Singapura," tuturnya.

Argo menyampaikan Zulkarnaen dikenal sebagai arsitek dan otak dari beberapa peristiwa pengeboman di Tanah Air. Zulkarnaen, kata Argo, dapat merancang dan memberitahukan rencana target pengeboman kepada kelompoknya.

ADVERTISEMENT

"Tersangka Zulkarnaen ini memiliki kemampuan sebagai arsitek. Arsitek otak peristiwa teror bom. Jadi dia bisa merencanakan dan dia bisa memberitahukan kepada jajarannya itu mulai dari merancang peristiwa pengeboman, bisa serentetan juga dia bisa melakukan. Dia ahlinya bidang arsitek tentang bom," ujarnya.

Argo mengatakan, selama menjadi buron, Zulkarnaen kerap berpindah-pindah tempat. Argo menyebut ada sekitar 25 kota yang pernah menjadi tempat persinggahan Zulkarnaen selama menjadi buron polisi.

"Zulkarnaen ini selama DPO memang berpindah-pindah tempat, ada sampai ke beberapa kota, ada 25 kota di Jawa, Sulawesi, ada di Palembang, ada di Lampung sudah ada semua," ucapnya.

Argo mengungkapkan, dalam pelariannya selama menjadi buron, Zulkarnaen dibantu oleh sel-sel JI. Selain membantu pelarian, sel-sel JI membantu suntikan dana kepada Zulkarnaen.

"Zulkarnaen ini juga dalam pelariannya, DPO Mabes Polri, dia dibantu oleh sel-sel jaringan mereka di setiap kota. Di setiap kota dia lari, dibantu oleh sel-selnya. Yang bersangkutan juga dibiayai oleh sel jaringan tersebut yang memberi bantuan, juga dari JI pusat yang memberi bantuan selama dalam pelarian," tuturnya.

Lebih lanjut Argo mengatakan Zulkarnaen juga membentuk tim spesial yang berjumlah 19 orang. Kelompok itu dibentuk untuk melakukan pengeboman di sejumlah mantiqi atau wilayah yang sudah dipetakan. Mulai dari Indonesia hingga Australia.

"Zulkarnaen ini membawahi atau membentuk tim khos, tim khos itu tim spesial. Di sana ada 19 orang itu Amrozi, Dul Matin, Ali Imron, termasuk daripada tim khos-nya. Ada Imam Samudra ya. Sebagai panglima dia di situ," Kata Argo

"Untuk targetnya ada mantiqi 1, mantiqi 2, mantiqi 3. Mantiqi 1 itu Malaysia dan Singapura. Dari mantiqi 2 itu Indonesia bagian barat, dan mantiqi 3 itu Indonesia timur, seperti Ambon dan Poso. Dan mantiqi 4 itu Australia. Ada banyak mantiqi yang masuk ke dalam wilayahnya," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman ditangkap Tim Densus 88 Antiteror. Buron teroris Bom Bali I ini ditangkap setelah jadi buron selama 18 tahun.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menjelaskan Zulkarnaen ditangkap di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, pada Kamis (10/12) pukul 19.30 WIB. Dia ditangkap tanpa perlawanan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads