Polisi Ungkap Upik Lawanga Diminta Buat Senpi Rakitan Sejak Agustus

Polisi Ungkap Upik Lawanga Diminta Buat Senpi Rakitan Sejak Agustus

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Jumat, 18 Des 2020 20:48 WIB
Kapolri Jenderal Idham Azis menerbitkan maklumat Kapolri tentang kepatuhan protokol kesehatan dalam tahapan pemilihan 2020.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Polri mengungkapkan terduga teroris ahli rakit bom, Taufik Bulaga alias Upik Lawanga, diminta pimpinannya membuat senjata api (senpi) rakitan. Upik membuat senpi rakitan sejak Agustus lalu.

"Tersangka Upik ini, bulan Agustus sudah dipesan untuk membuat apa, senpi rakitan. Ada pesanan dari pimpinannya mulai Agustus 2020, silakan membuat senpi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat konferensi pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2020).

Argo tidak menjelaskan peruntukan dibuatnya senpi rakitan tersebut. Argo menyampaikan, dari hasil penggeledahan yang dilakukan tim Densus 88 Polri di rumah Upik, ditemukan adanya senpi rakitan dan bunker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bersangkutan juga mempersiapkan ada perintah untuk membuat senjata itu. Dan tentunya, barang bukti yang disita dari rumah tersangka Upik ini, senpi rakitan dan ada bunker juga di rumahnya," ujarnya.

Lebih lanjut Argo menyampaikan Polri akan meninjau langsung ke rumah Upik di Lampung untuk melihat lokasi diletakkannya bunker. Peninjauan akan dilakukan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan besok.

ADVERTISEMENT

"Makanya besok Pak Kabag Penum akan ke Lampung, ada teman-teman media di sana, nanti lihat lokasinya bungker itu, seperti apa rumahnya tersangka ini," imbuhnya.

Untuk diketahui, sebanyak 23 terduga teroris, termasuk Upik Lawanga, yang ditangkap di Lampung telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Setiba di Bandara Soekarno-Hatta, para terduga teroris itu dibawa ke Mabes Polri dengan kawalan ketat tim Densus 88 Antiteror.

Dua dari 23 terduga teroris adalah buron Polri, yakni Zulkarnaen dan Upik Lawanga. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan pesawat Batik Air pada Rabu (16/12) pada pukul 12.53 WIB.

Para terduga teroris mengenakan baju tahanan berwarna oranye, penutup wajah berwarna hitam, serta borgol di tangan dan kakinya. Para terduga teroris itu masing-masing dikawal dua anggota Densus 88.

Kemudian, dua tersangka teroris terakhir yang turun adalah Upik Lawanga dan Zulkarnaen. Khusus mereka dikawal lebih dari dua anggota Densus 88.

Keduanya juga sempat dipamerkan oleh petugas Densus 88 kepada awak media. Zulkarnaen mengenakan sarung berwarna putih, sementara Upik Lawanga menggunakan celana panjang hitam.

Halaman 2 dari 2
(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads