Polri: Selama di Lampung, Upik Lawanga Cari Uang dengan Jualan Bebek

Polri: Selama di Lampung, Upik Lawanga Cari Uang dengan Jualan Bebek

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Jumat, 18 Des 2020 20:45 WIB
Beternak bebek secara tradisional kerap dilakukan warga di berbagai daerah Indonesia. Beternak bebek secara tradisional itu dianggap mampu tekan biaya produksi.
Ilustrasi bebek (Pius Erlangga/detikcom)
Jakarta -

Polri menyampaikan terduga teroris ahli merakit bom Taufik Bulaga alias Upik Lawanga kerap berpindah-pindah tempat hingga akhirnya ditemukan di Lampung. Selama hidup di Lampung, Upik mencari uang dengan berjualan bebek.

"Untuk Upik Lawanga ini, dia juga pindah-pindah dalam bersembunyi, tapi kemarin-kemarin dia ada di Lampung, ini dia berjualan bebek," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat konferensi pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2020).

Selama di Lampung, Upik mengumpulkan uang dari hasil jualan bebek. Uang yang dikumpulkan Upik, kata Argo, dibelikan rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia bekerja sebagai penjual bebek dan akhirnya dia bisa mengumpulkan uang dan kemudian dibelikan rumah," tuturnya.

Sebelumnya, 23 terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Lampung tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Setiba di Bandara Soekarno-Hatta, para terduga teroris itu dibawa ke Mabes Polri dengan kawalan ketat tim Densus 88 Antiteror.

ADVERTISEMENT

Dua dari 23 terduga teroris adalah buron Polri, yakni Zulkarnaen dan Upik Lawanga. Mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan pesawat Batik Air pada Rabu (16/12/2020) pada pukul 12.53 WIB.

Polri menyampaikan Upik Lawanga ditangkap Densus 88 Antiteror pada Rabu (23/11). Upik ditangkap di Lampung setelah 14 tahun jadi buron.

"Pada tanggal 23 November 2020, pukul 14.35 WIB di Jl Raya Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Densus 88 AT Polri telah berhasil melakukan penangkapan Saudara TP alias Upik Lawanga setelah 14 tahun menjadi DP," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, Senin (30/11).

Awi menyebut Upik Lawanga aset paling berharga Jamaah Islamiyah. Upik disebut penerus Dr Azahari.

"Upik Lawanga merupakan asset paling berharga Jamaah Islamiyah atau JI karena UL merupakan penerus dari Dr Azahari sehingga yang bersangkutan disembunyikan oleh kelompok JI dan berpindah tempat," kata Awi.

Berikut sejumlah barang bukti yang disita Densus 88 Antiteror Polri dari penangkapan Upik Lawanga:

1. 8 bilah senjata tajam.
2. 1 senjata api rakitan.
3. 1 senjata angin.
4. 1 crossbow.
5. 1 bilah panah.
6. 13 peluru.
7. 1 bunker dengan kedalaman 2 meter.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads