Rahma Sarita Tersandung Pelesetan 'Pancasila Versi Wakanda'

Round-up

Rahma Sarita Tersandung Pelesetan 'Pancasila Versi Wakanda'

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 18 Des 2020 06:32 WIB
Rahma Sarita
Rahma Sarita (Foto: dok istimewa/Instagram)
Jakarta -

Rahma Sarita harus menerima nasib diberhentikan dari posisi staf tenaga ahli oleh Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat. Rahma diberhentikan lantaran mempelesetkan Pancasila lewat tulisan di media sosial dengan tulisan 'Pancasila versi Wakanda'

Pemberhentian Rahma dari posisi staf tenaga ahli ini bermula dari beredar tangkapan layar status dan surat berkop MPR terkait pemberhentian Rahma Sarita. Surat berkop MPR itu diamini oleh Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat merupakan surat pemberhentian Rahma Sarita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Surat pemberhentian staf tenaga ahli atas nama Rahma Sarita tertuang dalam surat nomor 033/LM/MPRRI/XII/2020, perihal Pemberhentian Tenaga Ahli Pimpinan. Surat itu ditandatangani langsung oleh Lestari Moerdijat pada 13 Desember 2020 dan ditembuskan kepada Pimpinan Fraksi Partai NasDem MPR RI periode 2019-2024.

"Terkait beredarnya surat pemberhentian staf tenaga ahli Rahma Sarita di media sosial, adalah benar bahwa surat tersebut ditujukan internal kepada Sekretariat Jenderal MPR sebagai hak anggota DPR/Pimpinan MPR untuk memilih dan mengganti alat penunjang kinerja anggota seperti staf khusus maupun staf tenaga ahli," kata Lestari saat dikonfirmasi, Kamis (17/12/2020).

ADVERTISEMENT

Politikus Partai NasDem ini menjelaskan Pimpinan MPR RI periode 2019-2024 memiliki mekanisme internal dalam mengevaluasi kinerja stafnya. Lestari menegaskan staf tenaga ahli anggota Dewan juga harus mengikuti aturan Peraturan Sekretariat Jenderal MPR Nomor 74 tahun 2019.

Kebijakan tersebut merujuk pada konstitusi negara. Menurutnya, sebagai Pimpinan MPR, ia wajib memegang teguh konsensus kebangsaan Pancasila, UUD RI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Sikap dan garis kebijakan saya tunduk pada konstitusi dan memegang teguh Pancasila sebagai ideologi negara. Sebagai Pimpinan MPR saya berkewajiban memasyarakatkan konsensus kebangsaan Pancasila, UUD RI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian, hal tersebut harus menjadi dasar perilaku, tindakan dan pemikiran para staf khusus dan staf tenaga ahli tanpa kecuali," ungkap Lestari.

Lantas unggahan seperti apa yang membuat Rahma Sarita dicopot? Selengkapnya ada di halaman berikutnya>>>

Berikut isi unggahan Rahma Sarita soal Pancasila versi negara Wakanda yang bikin dia dicopot:

Pancasila versi Negara Wakanda:

1. Ketuhanan yg berkebudayaan
2. Kemanusiaan untuk golongan sendiri dan tidak beradab untuk golongan lainnya
3. Perpecahan Wakanda
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh oligarki kekuasaan
5. Ketidakadilan sosial bagi yang bersebrangan dengan penguasa

Lambangnya burung empirit noleh ke kiri.

Rahma Sarita langsung memberikan penjelasan soal postingannya itu. Rahma yang juga merupakan kader Nasdem ini mengaku bukan maksud menghina namun hanya menyampaikan kritik.

"Maksudnya bukan penghinaan isi dari sila itu sendiri, bukan penghinaan. Isi dari sila-sila itu sebenernya adalah fakta yang terjadi. Jadi kritik sih sebenarnya," ujar Sarita saat dihubungi, Kamis (17/12/2020).

"Tapi saya kira sih sebenarnya kalau bacanya lebih, lebih ini ya, nggak tendensius. Semua orang tahu itu sebenernya kritikan. Bukan penghinaan sebetulnya. Nggak ada maksud menghina karena kalau menghina kan mengata-ngatain. Maksudnya kan mengkritik 5 poin yang ada di sila itu kan saya kritik oligarki kekuasaan gitu kan. Terus saya mengkritik sosial," jelasnya.

Ia menjelaskan maksud penggunaan kata 'Wakanda' dalam unggahannya itu. Negara 'Wakanda' dipilihnya karena negara itu bersifat fiktif. Ia tidak bermaksud menyinggung siapa pun.

Politikus NasDem ini menegaskan posting-an 'Pancasila Wakanda' hanya pendapat pribadinya. Ia pun tidak menyangka bahwa unggahan tersebut menjadi viral.

"Saya nggak menyangka. Terus terang ya. Saya nggak menyangka akan seperti ini. Karena nggak bermaksud seperti ini, saya nggak menyangka diartikan seperti itu. Jadi saya kaget juga," ucap Sarita.

Selain itu, Sarita meminta kasus unggahan 'Pancasila Wakanda' tidak diperpanjang. Sebab, ia tidak ingin kasus itu menutupi kasus besar lainnya yang seharusnya menjadi perhatian publik, dari korupsi hingga penembakan 6 laskar FPI.

"Saya berharap ini nggak diperpanjang lagi. Karena saya sudah minta maaf. Dan semua orang juga tahu maksud saya. Karena kalau diperpanjang saya tidak ingin ini menutupi kasus sebenernya yang memang seharusnya benar-benar jadi perhatian publik. Akhir-akhir ini kasus mulai dari kasus korupsi bansos, mulai dari kasus korupsi, penembakan 6 laskar FPI yang belum tuntas," ungkapnya.

Rahma Sarita mengaku sebenarnya sudah pernah ditegur karena posting-an yang diunggahnya dianggap tidak cocok sebagai staf ahli MPR RI. Ia kemudian mengundurkan diri sejak kejadian 'Pancasila versi Wakanda'.

"Jadi sebelumnya memang saya sudah beberapa kali diperingatkan karena memang posting-annya yang nggak cocok. Jadi sebenernya saya memang saya memang sudah mau pernah berhenti gitu. Terus yang terakhir (posting-an Pancasila Wakanda) itu. Akhirnya saya mengundurkan diri sih tapi via WA. Terus beberapa hari kemudian beredar surat itu," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(ibh/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads