Besok, Komnas HAM Periksa Jasa Marga di Lokasi CCTV Rusak

Besok, Komnas HAM Periksa Jasa Marga di Lokasi CCTV Rusak

Afzal Nur Iman - detikNews
Kamis, 17 Des 2020 20:14 WIB
Perlawanan Berujung Penembakan 4 Laskar FPI di TKP 4 Tol Japek Km 51+200
Ilustrasi Tol Japek Km 51+200. (Luqman Nurhadi/detikcom)
Jakarta -

Komnas HAM terus menggali soal tidak berfungsinya CCTV di Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat peristiwa penembakan 6 laskar FPI. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan di lapangan.

"Memang masih ada pemeriksaan kembali dari Jasa Marga besok ya, besok, kita akan lebih memperdalam lagi lebih memperdetailkan lagi karena ada beberapa hal yang tadi kami ingin dalami tapi belum bisa kami dapatkan dengan maksimal, makanya besok masih kami dalami di lapangan," kata Choirul Anam di kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Kamis (17/12/2020).

Choirul Anam menyebut pemeriksaan besok diperlukan untuk mengungkap kasus penembakan laskar FPI secara terang benderang. Komnas HAM ingin mendalami lagi mengapa CCTV tidak berfungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada hal yang sangat teknis yang itu kami harapkan bisa menjernihkan dan membuat terang peristiwa kenapa CCTV tidak berfungsi dengan baik. Nah kan ini kan sudah berkali-kali nih, hari pertama Selasa, Rabu, terus juga hari ini terus juga besok juga kami akan mendetailkan lagi melakukan pemeriksaan pagi. Di lapangan," jelas dia.

"Kami ingin perjelas dan membuat terang kenapa kok tidak berfungsi dengan maksimal CCTV tersebut dan berbagai sistem yang ada di Jasa Marga," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Komnas HAM mengapresiasi pihak Jasa Marga yang mau berkoordinasi dengan baik dan transparan kepada Tim Penyelidikan Komnas HAM. Namun, lanjut dia, sampai saat ini fakta-fakta belum sepenuhnya didapat.

Terkait pemeriksaan hari ini Choirul Anam belum mau menceritakan detail soal informasi yang didapatkan dari Jasa Marga.

"Video, dokumen, macam-macam jumlahnya sangat banyak dan belum kami lihat secara keseluruhan makanya kami tidak mau memberikan informasi apapun terkait itu, yang pasti sudah melakukan pemeriksaan beberapa kali dan besok masih berlanjut lagi," kata Choirul.

Sebelumnya, General Manager Representative Office Jasa Marga Jakarta-Cikampek Widyatmiko menjelaskan soal kerusakan sejumlah CCTV di ruas Tol Japek, termasuk di TKP penembakan laskar FPI. Jasa Marga telah melakukan pengecekan dan ditemukan kerusakan.

"Jadi ada sambungan FO (fiber optic) itu kan ada seperti joint closure-nya ya yang menyambung kan FO satu gulungan. Itu kan dalam bentang berapa kilometer ada soket yang untuk menyambung. Nah di situ pelacakannya membutuhkan waktu karena biasanya kami mengidentifikasi dari kerusakan di luar, nah di luar itu tidak ada masalah sampai akhirnya di cek-cek terus pakai alat khusus," jelas Widyatmiko, di Komnas HAM, Jakarta, Kamis (17/12/2020).

Dari pengecekan itu, kemudian ditemukan titik masalahnya. Widyatmoko menyebut sumber yang menyebabkan CCTV tidak berfungsi karena kerusakan pada bagian joint closure.

"Jadi secara kasat mata kerusakannya tidak terlihat, dan ini kerusakan ini jarang, apa istilahnya bisa terjadi bisa iya, karena operasional jalan di tol itu kan 24 jam ada hujan, ada itu," jelas dia.

Dia mengatakan kerusakan tersebut bisa sesekali terjadi. Namun dia menyebut potensi kerusakan di bagian joint closure sangatlah kecil.

"Bisa terjadi, bisa juga, tapi potensi terjadi pasti ada, karena alat buatan manusia kan ya, istilahnya cuma sampel-sampel, yang lain itu potensinya memang kecil, kebetulan saja istilahnya dalam artian makanya diperiksanya baru agak lama itu karena secara fisik itu tidak terlihat namun setelah ditelusuri lebih lanjut titik kerusakannya itu ternyata di titik sambungan yang tidak terlihat kasatmata," kata dia.

Widyatmoko juga menuturkan kerusakan serupa pernah kejadian, tapi potensi kerusakannya jarang terjadi. Sebab, lanjut dia, kerusakan yang terjadi murni terkait operasional.

"Memang pernah ada namun istilahnya itu kalau dilihat dari potensi kerusakan emang jarang dan itu bukan kerusakan akibat fisik. Itu karena itu murni operasional. Dia kan posisinya di luar ada panas, ada karat ada juga hewan pengganggu yang bisa mengerat itu juga yang bisa menjadi potensi kerusakan, tapi probabilitasnya kembali lagi tergantung masing-masing karakteristik lapangannya," kata dia.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads