Menko Polhukam Mahfud Md saling balas cuitan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait polemik mereka. PKB menilai sebaiknya permasalahan itu diselesaikan secara internal.
"Bagusnya hal-hal seperti ini dibahas dan diselesaikan internal pemerintahan saja," kata Ketua DPP PKB Daniel Johan kepada wartawan, Kamis (17/12/2020).
Menurut Daniel, antarpemerintah harus menunjukkan kekompakan bukan malah saling berbeda pendapat sehingga nantinya masyarakat dapat semakin percaya diri untuk menghadapi tantangan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kekompakan dalam mengambil kebijakan sangat penting, agar masyarakat menjadi semakin percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan," ujarnya.
Bagaimana RK dan Mahfud Md beradu pendapat di Twitter? Simak berita selengkapnya.
Polemik itu diawali dari Ridwan Kamil yang secara mengejutkan 'menyerang' Menko Polhukam Mahfud Md terkait rentetan kerumunan Habib Rizieq Shihab. Ridwan Kamil beropini bahwa Mahfud harus bertanggung jawab atas rentetan kerumunan Habib Rizieq.
"Izinkan saya beropini secara pribadi terhadap rentetan acara hari ini. Pertama, menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud di mana penjemputan HRS ini diizinkan," kata RK setelah menjalani pemeriksaan di Markas Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (16/12/2020). Dia menegaskan pernyataannya soal Mahfud ini sebagai opini pribadi.
Rupanya 'serangan' Emil ditanggapi Mahfud melalui akun Twitter-nya. Mahfud menyatakan siap bertanggung jawab.
"Siap, Kang RK. Saya bertanggung jawab. Saya yang umumkan HRS diizinkan pulang ke Indonesia karena dia punya hak hukum untuk pulang. Saya juga yang mengumumkan HRS boleh dijemput, asal tertib dan tak melanggar protokol kesehatan. Saya juga yang minta HRS diantar sampai ke Petamburan," kata Mahfud lewat akun Twitter, Rabu (16/12).
"Diskresi pemerintah diberikan untuk penjemputan, pengamanan, dan pengantaran dari bandara sampai ke Petamburan. Itu sudah berjalan tertib sampai HRS benar-benar tiba di Petamburan sore. Tapi acara pada malam dan hari-hari berikutnya yang menimbulkan kerumunan orang sudah di luar diskresi yang saya umumkan," lanjut Mahfud menjelaskan diskresi pemerintah.
Saling berbalas utas pun terjadi. Ridwan Kamil melalui akun Twitter-nya juga merespons pernyataan Mahfud.
"Siap Pak Mahfud. Pusat daerah hrs sama2 memikul tanggung jawab. Mengapa kerumunan di Bandara yg sgt masif & merugikan kesehatan/ekonomi, tidak ada pemeriksaan sprt halnya kami berkali-kali. Mengapa kepala daerah terus yg hrs dimintai bertanggung jawab. Mhn maaf jika tdk berkenan," cuit Kang Emil dalam akun Twitter resminya @ridwankamil, Rabu (16/12) petang.