Kamu pasti sering mendengar iklan di TV ataupun YouTube yang menyertakan suara narasi tentang keterangan produk yang dipromosikan. Ternyata sebagian besar suara iklan di TV itu berasal dari seorang voice over (VO) talent Bimo Kusumo Yudo, loh.
Dalam acara Xtraordinary Festival, Bimo pun menceritakan awal mula ia terjun di dunia VO hingga akhirnya mengubah suara itu menjadi sumber penghidupannya. Ditemani podcaster RAPOT ini dia cerita Bimo yang pertama kali menjadi VO talent saat berusia 6 tahun.
"Bokap gue dulu dubber. Gue pun pertama kali terjun di voice talent itu dubber dulu. Semua orang di setiap dirinya pasti ada bakat. Gue itu secara profesional, tahun depan itu gue udah 25 tahun (jadi VO). Di tahun 1996 itu pertama kali produknya kayak minyak telon gitu. Itu gue masih SD umur 6 tahun," kata Bimo, Rabu (16/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berawal dari ajakan sang ayah mengasah kemampuan suaranya, Bimo pun pada suatu titik akhirnya memutuskan untuk menjadikan VO talent sebagai sebuah profesi yang kini menghidupinya. Saat itu, ia merasa kurang nyaman bekerja sebagai karyawan kantoran.
"Jadi pertama akhirnya gue mengkultuskan ini adalah sebuah jalan hidup yaitu ketika gue ngerasa kok kerja di kantoran agak kurang nyaman yah. Terus gue ngerasa kok kayaknya gue ga bisa ya (gini terus) udah lah gue VO VO aja. Tapi seiring berjalannya waktu, ini VO mau sampai kapan? Ada tuh timbul pertanyaan pribadi. Jadi ada pertempuran hati tuh," tuturnya.
Hingga akhirnya ada saatnya konten yang ia buat di media sosial soal voice over itu viral. Menurutnya, itu adalah sebuah momen yang tak bisa dibeli. Sehingga ia pun memanfaatkan momen tersebut untuk berbagi ilmu kepada orang-orang yang memang tertarik di dunia voice over ini.
"Gue ingat quote bokap gue itu lu jangan pernah pelit ilmu tapi lu harus takut kehilangan momen. Jadi momen itu banyak ya, momen buat aktualisasi diri, momen untuk dapet materi banyak, sama momen untuk berbagi berkah untuk orang lain. Jadi kalo lu cuma buang momen doang ya lu akan ngebuang momen itu. Dan kalo lu doing something yang bermanfaat dan lu membagikan itu kan udah sebuah berkah. Makannya salah satu langkah gue saat itu, kita simulasi take VO bikin kelas VO di-mentoring sama temen-temen VO yang udah profesional dan dilakukan di studio," paparnya.
Tak berhenti hanya sebagai seorang VO talent, Bimo bersama rekannya kini pun terjun ke dunia podcast. Channel-nya berjudul Podcast Malam Kliwon kini bisa didengarkan di Spotify. Dalam podcast ini, Bimo dan Dhanu mengulas segala hal yang erat kaitannya dengan dunia mistis. Mereka juga membacakan pengalaman-pengalaman mistis kiriman dari Teman Kliwon, istilah penggemar dari Podcast Malam Kliwon.
"Sebenarnya dulu gue sama partner gue dulu tuh pernah siaran bareng terus kita di-cut, dan dia bilang ada satu yang belum kita lakuin yaitu podcast. Dan gara-gara Corona juga bikin podcast makin berkembang," tukasnya.
Terakhir, Bimo juga berpesan kepada orang-orang yang ingin menjadi VO talent. Menurutnya, kunci menjadi VO talent itu bukan suara bagus, tapi ada pada intonasi, artikulasi dan bagaimana cara men-deliver konten dengan tepat.
"Kunci utamanya perbanyak aja referensi intonasi. Sebenarnya kalo VO talent paling penting adalah artikulasi si. Bukan suara bagus tapi men-deliver dengan tepat," pungkasnya.
(mul/ega)