Mahfud Ungkap Tantangan Geopolitik RI, Singgung Natuna hingga Separatisme

Mahfud Ungkap Tantangan Geopolitik RI, Singgung Natuna hingga Separatisme

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Selasa, 15 Des 2020 12:06 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md di acara HUT ke-6 Bakamla. Mahfud memberikan pidato.
Mahfud Md saat memberikan pidato di HUT ke-6 Bakamla (Adhyasta/detikcom)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md berbicara tentang tantangan geopolitik Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan. Menurut Mahfud, tantangan geopolitik Indonesia itu mulai soal Natuna hingga separatisme.

Hal itu disampaikan Mahfud saat memberikan pidato pada hari ulang tahun Badan Keamanan Laut (Bakamla) ke-6. Mahfud menjelaskan terlebih dahulu bagaimana suasana geopolitik di Indonesia.

"Indonesia adalah negara kepulauan. Negara kepulauan itu berdasarkan United Nation Convention on the Law of the Sea 1982, Indonesia itu adalah diakui sebagai negara kepulauan. Di mana negara yang terdiri atas 17 ribu pulau ini merupakan negara yang berkesinambungan di laut, di antara pulau-pulau. Semua itu jadi bagian wilayah kesatuan," ujar Mahfud di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (15/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilayah Indonesia yang sangat luas ini, menurut Mahfud Md, perlu mendapat perhatian lebih, khususnya wilayah kedaulatan laut yang sulit dijangkau. Bagaimana tidak, luas laut di Indonesia menyentuh angka 6,4 juta kilometer.

"Sehingga ada wilayah kedaulatan yang harus kita jaga. Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas. Kalau dalam catatan resmi, luas Indonesia adalah 8,3 juta kilometer. Sebagian yang terbesar adalah laut. Kenapa? Daratannya itu hanya 1,9 juta kilometer. Kemudian lautan di sini ada 6,4 juta kilometer. Kemudian ada 3 juta kilometer persegi zona ekonomi eksklusif (ZEE)," paparnya.

ADVERTISEMENT

Melihat geografi Indonesia yang sangat luas itu, Mahfud Md meminta semua wilayah itu dilindungi. Tidak hanya itu, seluruh masyarakat Indonesia yang ada di dalamnya, yang jumlahnya menyentuh angka 267 juta jiwa, juga harus dilindungi.

"Nah, itulah wilayah yang harus dilindungi. Lihat nih, lihat geopolitik kita. Sekelompok orang yang hidup bersama punya tujuan bersama diapit oleh berbagai geopolitik lain yang jumlahnya secara demografi sebanyak 267 juta jiwa yang harus kita lindungi," terang Mahfud.

Meskipun kondisi geografi Indonesia sangat kaya, bukan berarti Indonesia tidak memiliki masalah. Mahfud menyebut masalah tersebut sebagai AGHT atau ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

"Secara geografi kita sangat kaya. Memang ada problem-problem yang dihadapi. Problem-problem itu AGHT. Ada ancaman, ada gangguan, ada hambatan, dan ada tantangan. Apa problem terhadap upaya menjaga keutuhan itu, keutuhan wilayah dan ideologi itu? Banyak sekali," tukasnya.

Salah satu tantangan, menurut mantan Ketua MK ini, adalah laut Natuna. Di sana, kata Mahfud Md, banyak kapal asing yang berusaha mengganggu keutuhan Indonesia.

"Saya sampaikan di belahan barat sana ada Natuna Utara itu, sering diganggu oleh kapal-kapal asing. Oleh sebab itu, kita harus memperkuat di sana untuk menjaga keutuhan. Demikian juga di sana ada organisasi separatis. Dan ini mengganggu keutuhan teritori kita," ujar Mahfud.

Terakhir, Mahfud Md mengingatkan soal gangguan radikalisme dan terorisme yang kerap mengganggu ideologi negara. Saat ini, menurut Mahfud, radikalisme di Indonesia sudah menyebar hampir seluruh wilayah.

"Lalu di tengah yang disebar-sebar itu bukan soal teritori seperti di barat seperti di timur. Radikalisme dan terorisme itu tantangan terhadap ideologi yang tersebar di Jawa, Sumatera, Aceh, NTB, di mana pun itu ada gerakan-gerakan yang disebut gerakan radikalisme. Yang pada tindakannya ya bentuknya terorisme," pungkas Mahfud.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads