Kabar duka menyelimuti tubuh TNI hari ini. Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen Herman Asaribab meninggal dunia.
Letjen Heman meninggal siang tadi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Kabar meninggalnya Letjen Herman dibenarkan pihak RSPAD Gatot Soebroto.
"(Meninggal pukul) 13.40 WIB," kata Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letjen Albertus Budi Sulistya kepada detikcom, Senin (14/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari situs Provinsi Papua, Letjen Herman merupakan putra asli Papua kelahiran 56 tahun lalu. Letjen Herman merupakan lulus pendidikan Akademi Militer tahun 1988 dari kecabangan infanteri.
Sejumlah jabatan komandan pernah diemban mendiang Letjen Herman. Dia pernah menjadi Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi.
Selain itu, Letjen Herman pernah memegang jabatan Komandan Yonif 751/BS Jayapura, kemudian Komandan Brigif 20/Ima Jaya Keramo Timika, Komandan Resor Militer 172/Praja Wirajakti Abepura, hingga Kasdam XVII/Cenderawasih.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Letjen Herman meninggal karena sakit
Letjen Herman diketahui meninggal karena sakit. "Meninggal (karena) sakit," ujar Letjen Albertus Budi.
Sebelum menjabat Wakasad, Letjen Herman menjabat Pangdam XVII/Cenderawasih. Kemudian, dia dimutasi ke Mabes TNI AD.
Herman kemudian naik pangkat menjadi Letjen. Kenaikan pangkat ini bersamaan dengan 46 perwira tinggi TNI lainnya. Dia baru menjabat Wakasad pada 18 November 2020.
Sejumlah tanda jasa pernah Letjen Herman raih. Beberapa di antaranya SL Kesetiaan VIII, XVI, XXIV, SL Bantala, Bintang KEP Pratama, dan Bintang Yudha Pratama.
detikcom sudah berupaya meminta keterangan lebih lanjut ke Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad soal meninggalnya Letjen Herman Asaribab. Dia mengatakan penjelasan akan disampaikan oleh pihak TNI AD.
"Nanti secara resmi akan disampaikan oleh Kadispenad," ujarnya.