Tiga desa di Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), terendam banjir. Banjir yang menerjang tiga desa di Kecamatan Pringgabaya itu terjadi akibat luapan Sungai Kokok Pancoran.
"Terjadi bencana alam banjir di tiga desa yang ada di Kecamatan Pringgabaya. Akibat air sungai meluap dan menggenangi rumah penduduk di tiga desa, Desa Pringgabaya Utara, Desa Labuhan Lombok dan Desa Seruni Mumbul," kata Kapolres Lombok Timur AKBP Tunggul Sinatrio, dalam keterangannya, Senin (14/12/2020).
![]() |
Banjir mulai melanda tiga desa tersebut hari ini. Tunggul memaparkan di Desa Pringgabaya Utara terdapat 4 dusun yang tergenang air banjir dengan jumlah 250 kepala keluarga (KK). Di Desa Labuan Lombok juga tiga dusun terdampak dengan jumlah 393 KK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Desa Seruni Mumbul merupakan desa yang paling terdampak. Di desa tersebut ada empat dusun yang terendam, yakni Dusun Mandar dengan 564 KK, Dusun Sasak 529 KK, Dusun Barang Tapen Asri 414 KK, dan Dusun Dames 266 KK.
"Untuk korban jiwa maupun luka-luka nihil, namun rumah tergenang dengan ketinggian genangan 0-1 meter. Akses jalan terganggu dengan adanya genangan air sepanjang kurang lebih 2 kilometer dan adanya pohon tumbang yang berada di Dusun Barang Tapen Asri, Desa Seruni Mumbul," ungkap Tunggul.
Menurut Tunggul, ketiga desa di Kecamatan Pringgabaya memang langganan banjir. Hanya, kali ini merupakan terparah yang dirasakan oleh warga.
"Bencana alam di Desa Labuan Lombok dan Seruni Mumbul tiap tahun terjadi, apabila masuk musim penghujan akibat luapan Sungai Kokok Pancoran yang berasal dari sungai di Desa Perigi Kecamatan Swela," terang Tunggul.
"Banjir kali ini merupakan banjir terbesar beberapa tahun belakangan ini akibat curah hujan yang sangat tinggi," imbuhnya.
Hingga kini, warga yang dibantu oleh Kepolisian dan BPBD Lombok Timur masih terus melakukan pembersihan dari sisa-sisa lumpur. Banjir pun sudah berangsur surut.
(zak/zak)