.webp)
Seorang anak di bawah umur di Cilincing, Jakarta Utara, dikeroyok oleh sekelompok pemuda hingga terkapar. Polisi berhasil menangkap para pelaku dan mengungkap motif pengeroyokan bocah tersebut.
"Pengeroyokan didasari motif dendam, karena saling ejek antara remaja kolong jembatan 1 dengan remaja kolong jembatan 2," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko dalam keterangannya, Senin (14/12/2020).
 Pelaku pengeroyokan bocah di Cilincing, Jakut. (Foto: dok. Polres Jakut) |
Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Kamis (10/12). Saat kejadian, korban diserang hingga mengalami luka-luka. Korban kemudian dibiarkan terkapar di pinggir jalan oleh para pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi yang kebetulan sedang bertugas di sekitar lokasi menemukan korban. Korban langsung dibawa ke Puskesmas Cilincing untuk diobati.
Setelah diinterogasi, korban mengaku dipukuli oleh sekelompok pemuda, yakni DP, HS, JA, SN, dan SA. Polisi langsung ke lokasi yang dicurigai sebagai tempat persembunyian para pelaku.
Saat ditangkap, polisi menemukan sejumlah senjata tajam. Ada pedang, celurit, dan cicit bebek, yang masing-masing berukuran sekitar 1 meter.
"Polisi sudah mengamankan pelaku, berikut barang bukti untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar Sungkono.
Para pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kelimanya dijerat dengan Pasal 76 C juncto 80 ayat 1 juncto Pasal 170 ayat 1 KUHP.
(zak/zak)
