Playboy dan Tahun Baru Hijriah
Selasa, 31 Jan 2006 06:05 WIB
Jakarta - Seluruh umat Islam di dunia, hari ini, Selasa (31/1/2006), merayakan tahun baru. Hari ini bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1427 H. Di Indonesia, pergantian tahun baru Islam ini memang tidak sehingar-bingar pergantian tahun masehi. Meski, Indonesia tercatat sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Beragam kegiatan dilakukan dalam menyambut pergantian tahun. Mulai dari menggelar acara pengajian dan zikir di masjid hingga ritual adat istiadat seperti yang terjadi di Yogyakarta.Pergantian tahun ini memang tidak lepas dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad pada lebih dari 14 abad silam. Saat itu, Nabi Muhammad melakukan perpindahan dari kota Makkah ke Madinah. Peristiwa itu kemudian ditandai sebagai bentuk kesadaran memperbaiki diri. Sebab, kota Makkah saat itu merupakan pusat hal-hal yang bersifat jahiliyah (kebodohan). Sedangkan, Madinah dilambangkan dengan kota yang menerapkan nilai-nilai yang lebih beradab. Lalu, apa makna pergantian tahun hijriah untuk Indonesia?Presiden SBY menyatakan pergantian tahun baru Islam ini harus dimaknai sebagai momen perubahan. Hal ini disampaikan SBY dalam memberikan sambutan peringatan 1 Muharram 1427 H, kemarin. "Teladani nilai perjuangan Nabi dengan komitmen membangun negara yang menjamin keadilan dan kesejahteraan," ujar SBY.Presiden pun berharap di tahun 1427 H, Indonesia dapat menemukan solusi mengatasi permasalahan bangsa. "Semoga di tahun yang baru kita bisa mendapat solusi untuk memecahkan masalah bangsa dan membangun negeri yang adil dan makmur," harapnya.Lantas bagaimana masyarakat memaknai tahun baru ini?Mantan Ketua umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi'i Ma'arif dalam sebuah kesempatan mengatakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad harus diartikan dalam bentuk usaha memperbaiki moran bangsa. Karena itu, ujar dia, rencana penerbitan majalah Playboy edisi Indonesia harus ditolak. "Konotasi namanya saja sudah buruk, lebih baik tidak usah saja terbit disini," tegasnya.Rencana penerbitan majalah syur dari AS itu memang menuai kontroversi. Tidak hanya pemuka agama yang menentang ide ini. Wapres Jusuf Kalla pun mengaku keberatan jika majalah Playboy masuk ke Indonesia. Alasannya simpel. Majalah Playboy tidak sesuai dengan etika dan budaya bangsa.Memasuki tahun baru ini, agaknya kita perlu merenungi kembali seberapa pentingnya majalah seperti Playboy masuk ke Indonesia. Dan bagaimana dampak keberadaan majalah Playboy bagi pembangunan moral bangsa. Di samping kita juga melakukan muhasabah (koreksi) terhadap aktivitas setahun terakhir ini.Makna hijrah tentu masih sangat relevan jika dikaitkan dengan kondisi yang ada saat ini. Apalagi, hampir semua pendapat menyatakan moral bangsa sedang mengalami kemerosotan. Jadi, tidak ada salahnya, mulai hari ini kita menata kembali resolusi guna menyongsong Indonesia yang lebih baik. Selamat tahun baru 1 Muharram 1427 H!!
(ton/)