Menyambut hari ulang tahun Pertamina Ke-63, Refinery Unit III Plaju mengenalkan produk refrigerant ramah lingkungan Breezon MC-32 sebagai kado untuk Indonesia. Produk tersebut dikenalkan langsung oleh General Manager Refinery Unit III Moh. Hasan Efendi bersama CEO dan Direksi PT Kilang Pertamina Internasional yang hadir secara virtual.
"Breezon MC-32 merupakan pengembangan dari produk yang terdahulu yaitu Musicool MC-22. Dengan semangat untuk menciptakan produk yang unggul, eco-friendly, ramah lingkungan. Maka pada pagi hari ini kita soft launching produk Breezon MC-32 sebagai produk unggulan Refinery Unit III", ungkap Hasan dalam keterangannya, Kamis (10/12/2020).
Perkembangan teknologi penggunaan refrigerant sintetik pada mesin pendingin dari R22 menjadi R32, menuntut Pertamina sebagai salah satu produsen refrigerant untuk senantiasa berinovasi dalam memenuhi kebutuhan pasar. Diakui Hasan, Breezon MC-32 hadir sebagai wujud kontribusi nyata Pertamina Refinery Unit III Plaju dalam mengembangkan produk refrigerant baru seiring dengan perkembangan dunia refrigerant.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, produk refrigerant sintetik didominasi oleh produk impor. Dengan adanya Breezon MC-32, Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara telah membuktikan dirinya mampu untuk memproduksi refrigerant substitusi R32 di dalam negeri. Sehingga, nantinya diharapkan bisa mengurangi ketergantungan impor produk refrigerant sintetik.
Breezon MC-32 sebagai next generation dari refrigerant berbahan dasar propylene yang dinilai aman, ramah lingkungan dan hemat energi saat ini hanya diproduksi oleh kilang Pertamina Refinery Unit III Plaju.
Breezon MC-32 sendiri menyasar pangsa pasar premium user yang peduli terhadap isu lingkungan, seperti konsumen residensial yang mayoritasnya menggunakan AC split. Refrigerant Breezon MC-32 unggulan Pertamina ini juga cocok sebagai bahan makan maupun industri kimia.
Kandungan dalam Breezon MC-32 yang merupakan refrigerant non-CFC dinilai punya dampak lingkungan yang lebih rendah, serta tidak merusak lapisan ozon dan lebih hemat energi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, produk Breezon MC-32 memiliki indeks global warming potential (GWP) 30% lebih rendah daripada jenis refrigerant lainnya. Hal ini pula yang membuat konsumsi energi bisa dihemat sampai 30%.
Pada kesempatan yang sama, CEO PT Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang, mengatakan bahwa tahun 2020 ini menjadi tahun yang tidak mudah. Dampak besar COVID-19 dirasakan oleh dunia, tidak terkecuali Pertamina.
Di tengah kondisi kesehatan yang rentan, tantangan bisnis justru semakin besar. Namun, dengan semangat CIPS: Change, Innovation, Professional, Speed serta semangat pantang menyerah, pekerja muda Pertamina terus berinovasi dalam rangka mencapai visi misi perusahaan.
"Pada kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi dan selamat kepada Refinery Unit III Plaju untuk pencapaiannya. Di tahun ini PT Kilang Pertamina Internasional dapat memberikan 24 kado untuk Pertamina tercinta. Saya berharap komunikasi dengan stakeholder internal dan eksternal dapat saling mendukung program strategis, yang tidak lain untuk mencapai efisiensi dan meningkatkan daya saing perusahaan", tutup Ignatius.
(prf/ega)