KBRI Muscat kembali membantu memulangkan pekerja migran Indonesia (PMI) yang mengikuti program amnesti dari pemerintah Oman. Pada gelombang kedua kali ini, 38 PMI dipulangkan.
"Sebagai rangkaian program amnesti di Oman, KBRI Muscat kembali memulangkan tahap kedua PMI sejumlah 38 orang," ujar KBRI Muscat Oman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/12/2020).
Pemulangan ini dilakukan dengan menggunakan maskapai Qatar Airways. Nantinya, PMI ini diperkirakan tiba di Jakarta pada Jumat 11 Desember 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan memakai maskapai Qatar Airways, 38 PMI tersebut diperkirakan tiba di Jakarta Jumat (11/12/2020) pukul 07.25," tuturnya.
Disebutkan, dalam rombongan terdapat 2 PMI dengan masing-masing anak balitanya. Diperkirakan masih banyak PMI yang menikah dengan warga Oman dan warga asing lainnya.
"Dalam rombongan tersebut, terdapat 2 PMI dan 2 anaknya masing-masing yang masih balita. Ayah kedua anak tersebut merupakan orang asing dan warga Oman yang masih tinggal di Oman hingga saat ini," katanya.
"Diperkirakan cukup banyak PMI yang menikah dengan warga Oman dan warga asing lainnya, terutama WN Bangladesh, India, dan Pakistan. Perkawinan mereka umumnya dilakukan di bawah tangan dan akan menjadi potensi permasalahan tersendiri di kemudian hari," sambungnya.
Sebelumnya, KBRI Oman sudah membantu memulangkan 80 PMI yang mengikuti program amnesti dari pemerintah Oman. Program amnesti tersebut diberikan kepada pekerja migran Indonesia yang menghadapi permasalahan ketenagakerjaan dan keimigrasian di Oman.
"Ke-80 PMI tersebut merupakan gelombang pertama yang akan diberangkatkan lebih awal pada 8 Desember 2020. Terdiri atas 71 PMI dibantu tiketnya oleh Kementerian Luar Negeri dan 9 PMI lainnya pulang secara mandiri," kata Duta Besar LBBP RI untuk Kesultanan Oman, Mohamad Irzan Djohan, kepada detikcom, Minggu (6/12/2020).
Irzan mengatakan 80 PMI yang akan dipulangkan tersebut sebelumnya mendaftar program amnesti melalui KBRI, yang kemudian diverifikasi oleh pemerintah Oman. Saat ini, KBRI masih menunggu hasil verifikasi selanjutnya.
Rencananya, dari 80 PMI, 77 di antaranya akan bertolak ke Indonesia pada 8 Desember 2020. Sementara itu, tiga lainnya berangkat ke Indonesia pada hari ini.
Irzan menjelaskan WNI yang mendaftar program tersebut merupakan PMI yang bermasalah, misalnya paspor ataupun visa habis masa berlaku hingga PMI yang kabur dari majikan.