Viral surat suara Pilwalkot Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), ditambahi dengan kertas menyinggung pilkada digelar di tengah pandemi. Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat menyayangkan pencoretan itu.
Dilihat detikcom, kertas berisi tulisan 'keluhan' itu ditempel di atas foto para kandidat di surat suara. Ibadah hingga sekolah dibatasi tapi pilkada digelar disinggung dalam tulisan itu.
"Saya minta diviralkan, saya datang ke TPS ini untuk menghormati orang-orang yang bekerja di balik ini semua, yang saya pelajari akhir-akhir ini adalah pesta politik ini kebal terhadap virus Corona. Ibadah dibatasi, sekolah dibatasi, kerja dibatasi, pesta politik jalan terus Bos. Sahkan RUU PKS," isi tulisan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Kota Samarinda Firman Hidayat menghargai kedatangan pemilih ke TPS. Meski begitu, dia menyesalkan 'coretan' tersebut.
"Surat suara seharusnya tidak digunakan untuk hal-hal seperti itu, kami menghargai kehadirannya ke TPS karena sebagai warga negara ia menyampaikan hak pilihnya," kata Firman.
Firman menegaskan surat suara seharusnya menjadi media untuk menyalurkan hak polis konstitusi. Kenapa ini jadi sarana seperti itu," ujarnya.
Firman mengatakan pihaknya tidak mencetak surat suara yang bertempelkan jargon atau ajakan-ajakan yang lain lain. Namun dia belum memastikan surat suara itu asli atau tidak.
"Kita KPU juga baru mengetahui adanya kejadian seperti ini, kalau itu adalah surat suara yang asli kami menyayangkan karena dijadikan bahan publikasi seperti itu," jelasnya.
Firman menduga kejadian itu dilakukan saat pengirim berada di di TPS karena surat suara hanya diperlihatkan saat berada di TPS baik saat mencoblos maupun saat perhitungan suara.
"Nanti akan saya tanyakan kepada petugas kami apakah benar kejadian ini dilakukan di TPS," tuturnya.