Kalah di 3 QC Pilwalkot Tangsel, Sara: Kami Tunggu Real Count KPU

ADVERTISEMENT

Kalah di 3 QC Pilwalkot Tangsel, Sara: Kami Tunggu Real Count KPU

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 09 Des 2020 21:44 WIB
Cawalkot Tangsel Muhamad ditemani pasangannya di Pilkada Tangsel, Rahayu Saraswati nyoblos di TPS 29 (Foto: Adhyasta Dirgantara/detikcom)
Cawalkot Tangsel Muhamad ditemani pasangannya di Pilkada Tangsel, Rahayu Saraswati nyoblos di TPS 29. (Adhyasta Dirgantara/detikcom)
Jakarta -

Pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati kalah dalam hasil hitung cepat (quick count) yang dirilis oleh tiga lembaga survei. Menanggapi hal ini, Sara mengatakan pihaknya masih menunggu hasil resmi dari KPU.

"Tentunya masih menunggu hasil sah resmi dari KPU. Kami pun sampai saat ini masih mengumpulkan C1 yang ada di lapangan dari para saksi maupun saksi dalam dan luar, dan juga dari jaringan-jaringan. Jadi sampai saat ini masih menunggu hasil real count," kata Sara dalam acara d'Rooftalk yang tayang di detikcom, Rabu (9/12/2020).

Sara menilai hasil quick count bukan merupakan hasil yang pasti. Meski lembaga survei yang merilis termasuk dalam kategori kredibel, dia masih ingin menunggu hasil resmi KPU.

"Quick count, bagaimanapun, bukan real count. Jadi quick count sah, tapi real count pasti masih ada bagian-bagian yang tidak tergambarkan oleh quick count. Di mana pun kita sudah melihat itu dan itu kenapa hasil quick count bisa berbeda-beda. Itu sudah kita lihat di pilpres dan pilkada lainnya," ujarnya.

Lebih lanjut Sara berbicara pengalamannya mengikuti proses pilkada dibanding dengan proses pencalegan. Dia menilai, dalam proses pilkada ini, masyarakat lebih fokus pada sosok figur dibanding saat proses pencalegan, yang menurutnya lebih menitikberatkan pada partai politik.

"Cukup berbeda karena kalau sebelumnya kalau caleg itu fokusnya terpecah dan melihat lebih pada partai dan sosok atau figur. Tapi kali ini lebih di figurnya dan visi-misi dan program yang kami bawa," ujarnya.

Apalagi menjalani proses pilkada di tengah masa pandemi saat ini. Dia menyebut kesulitannya adalah saat bersosialisasi yang tidak bisa menjangkau orang banyak karena ada batasan kapasitas orang.

"Dan menjadi tantangan yang besar tentunya saat ini lebih di masa pandemi karena aturannya sangat membatasi pergerakan kami. Kami tidak bisa bertemu, mengumpulkan, kalau dulu bisa ratusan orang, sekarang hanya 50 orang," tuturnya.

Bagaimana hasil quick count Pilwalkot Tangerang Selatan di tiga lembaga survei? Simak berita selengkapnya

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT