Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan tes Corona (COVID-19) di Indonesia meningkat. Namun testing ini juga diikuti dengan peningkatan kasus positif Corona yang semakin buruk.
Awalnya Wiku mengungkapkan soal peningkatan kasus Corona yang masih terjadi. Hal ini dikarenakan masih tingginya penularan.
"Saya kembali mengingatkan bahwa tren penambahan kasus COVID-19 saat ini masih terus terjadi. Bahkan, pada Kamis minggu lalu, 3 Desember 2020, peningkatan kasus positif mencapai angka 8.369. Angka ini menunjukkan kondisi yang sangat membahayakan dan mencerminkan masih tingginya penularan yang terjadi di masyarakat," kata Wiku dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah akibat telah terjadi penurunan drastis tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak)," lanjutnya.
Dia memaparkan soal data tingkat kepatuhan memakai masker yang menurun. Selain itu, tingkat kedisiplinan menjaga jarak juga turun.
"Data terakhir menunjukkan tingkat kepatuhan memakai masker turun dari 83,6 persen pada bulan September menjadi 57,78 persen pada awal Desember. Ini diperburuk juga dengan kenyataan bahwa kedisiplinan menjaga jarak juga turun dari 59,57 persen menjadi 41,75 persen pada periode yang sama," ungkapnya.
Dia lantas menjelaskan soal testing yang semakin mendekati target WHO. Kendati demikian, testing ini juga diikuti tren peningkatan kasus positif Corona yang memburuk.
"Kemudian pada minggu pertama Desember 2020, jumlah testing yang sudah dilakukan di Indonesia mencapai 96,35 persen dan semakin mendekati target WHO. Namun peningkatan testing ini juga diikuti dengan tren peningkatan kasus positif yang semakin buruk," jelasnya.
Wiku mengatakan mestinya angka testing tinggi tidak diikuti dengan peningkatan kasus positif. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa penularan makin tidak terkendali.
"Seharusnya angka testing yang tinggi tidak diikuti dengan peningkatan kasus positif. Ini artinya tingkat penularan makin tidak terkendali. Tolong pengertiannya. Tolong kerja sama yang serius. Jangan sampai kerja keras kita selama ini hilang percuma," tegasnya.
Dia juga meminta agar daerah segera berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 pusat, yakni untuk memasok sejumlah logistik terkait COVID-19.
"Menjelang akhir tahun 2020, agar daerah segera berkoordinasi dengan Satgas pusat jika kekurangan obat-obatan, reagen, maupun APD," kata Wiku.
Sebelumnya, berdasarkan data dari situs resmi Kemenkes, Selasa (8/12/2020) kasus positif virus Corona (COVID-19) di RI hari ini bertambah 5.292. Total kasus positif Corona di Tanah Air menjadi 586.842.
Tercatat ada tambahan pasien sembuh dari Corona sebanyak 4.295. Total pasien sembuh menjadi 483.497.
Pasien yang meninggal akibat virus Corona bertambah 133. Jumlah kumulatif pasien meninggal akibat Corona sebanyak 18 ribu.
Jumlah pasien suspek Corona yang dipantau pada hari ini sebanyak 70.450. Sedangkan spesimen yang diperiksa sebanyak 52.819.
Pada hari sebelumnya, total kasus kumulatif virus Corona sebanyak 581.550, 479.202 pasien sembuh dari Corona, dan 17.867 pasien meninggal akibat Corona.