PPP Dorong Komnas HAM Usut Penembakan 6 Pengikut HRS

PPP Dorong Komnas HAM Usut Penembakan 6 Pengikut HRS

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 08 Des 2020 16:07 WIB
Sekjen PPP Arsul Sani di Semarang, 3/11/2020
Sekjen PPP Arsul Sani (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Jakarta -

PPP menyesalkan tewasnya 6 anggota laskar FPI dalam penembakan oleh aparat Polda Metro Jaya. PPP mendorong Komnas HAM menginvestigasi secara mendalam dan transparan.

"Peristiwa apa pun yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia patut kita sesalkan. Karenanya perlu diselidiki secara mendalam dan independen," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).

"PPP karenanya mendorong Komnas HAM yang memang juga memiliki mandat UU untuk melakukan penyelidikan terhadap peristiwa yang menyangkut hak dan kelangsungan hidup manusia khususnya warga negara untuk menjalankan kewenangan penyelidikannya secara independen dan tanpa prasangka baik kepada anggota Polri yang terlibat maupun anggota FPI yang menjadi korban dan juga mereka yang masih hidup dan terkait dengan peristiwa ini," lanjut Arsul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PPP ingin agar menyelesaikan peristiwa dalam jalur hukum menjadi jalan untuk menegakkan keadilan sebagaimana juga yang disuarakan ormas Islam, seperti Muhammadiyah misalnya," sambung dia.

Arsul meminta kasus ini tidak dipolitisasi yang justru membuat suasana gaduh. Dia mempersilakan masyarakat untuk tetap mengkritik namun harus tetap menghindarkan rasa kebencian.

ADVERTISEMENT

"Kami mengajak agar kejadian ini tidak menjadi komoditas politik yang justru menambah gaduhnya situasi sosial-kemasyarakatan kita. Kritik terhadap pemerintahan silakan terus dilakukan, karena ini negara demokrasi. Tetapi kritik tidak dengan cara-cara yang menumbuhkan kebencian antargolongan dan membelah masyarakat kita," tuturnya.

Seperti diketahui, berdasarkan penjelasan polisi, enam dari 10 pengikut Habib Rizieq tewas ditembak di Tol Jakarta-Cikampek kemarin pagi. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan jajarannya terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur karena pengikut Habib Rizieq melakukan perlawanan.

"Sekitar pukul 00.30 WIB di jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan terhadap anggota Polri yang sedang melaksanakan tugas penyelidikan terkait rencana pemeriksaan MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," jelas Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12).

Baca lanjutan berita di halaman berikutnya.

Kapolda Metro Jaya menyebut pelaku penyerangan menggunakan senjata api. Senjata-senjata yang dipakai penyerang itu juga ditunjukkan di depan wartawan yang meliput.

"(Mereka gunakan) senjata asli, ini sudah ada 3 yang ditembakkan," ucap Fadil.

Penjelasan FPI

Sementara berdasarkan kronologi dari FPI, 6 pengikut Habib Rizieq berada dalam mobil Chevrolet warna hijau metalik bernomor polisi B-2152-TBN mencoba menjauhkan mobil penguntit dari mobil yang ditumpangi Habib Rizieq. Enam pengikut tersebut kemudian diserang, diculik, dan menjadi korban pembantaian.

Ketika itu, salah seorang laskar yang berada di mobil Avanza yang tengah beristirahat di Km 57, terus berkomunikasi dengan Sufyan alias Bang Ambon, Laskar yang berada dalam mobil Chevrolet B-2152-TBN. Telepon ketika itu terus tersambung.

Informasi dari laskar yang berada di mobil Chevrolet melalui sambungan telepon bahwa ketika Chevrolet B-2152-TBN dikepung, Sufyan alias Bang Ambon mengatakan 'tembak sini tembak' mengisyaratkan ada yang mengarahkan senjata kepadanya dan setelah itu terdengar suara rintihan laskar yang kesakitan seperti tertembak.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads